JAKARTA - PT Perkebunan Nusantara V mendorong para petani mitra binaan memperoleh sertifikat budidaya dan pengelolaan perkebunan sawit lestari dan berkelanjutan internasional (Roundtable on Sustainable Palm Oil/RSPO) dari lembaga sertifikasi independen internasional TUV Rheinland.
"Dengan begitu, para petani dan perusahaan akan memperoleh keuntungan baik dari sisi produktivitas maupun penjualan atas produk sawit melalui penerapan praktik budidaya perkebunan berkelanjutan," kata Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko Santosa dikutip Antara, Sabtu 19 Februari.
Menurut dia, hal ini merupakan langkah awal untuk mencapai tujuan lebih luas dalam merangkul dan meningkatkan ekonomi para petani mitra binaan PTPN V.
Untuk tahap awal, terdapat tiga koperasi unit desa (KUD) berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu yang mengikuti program sertifikasi ISPO dan RSPO. Ketiganya adalah KUD Karya Mukti di lahan seluas 874 hektare, Dayo Mukti di lahan seluas 706 hektare, dan KUD Tani Sejahtera dengan lahan seluas 856 hektare.
Ketiga KUD yang telah memasuki penanaman generasi kedua dengan usia tanaman sembilan tahun dan masuk dalam kategori tanaman produktif tersebut akan menjadi mitra binaan perdana PTPN V yang melaksanakan sertifikasi ISPO dan RSPO.
"Total luas lahan petani mitra yang menjalani sertifikasi RSPO dan ISPO perdana tahun ini mencapai 2.436 hektare," sebutnya.
BACA JUGA:
Jatmiko bersyukur program RSPO dan ISPO yang diusung oleh perusahaan perkebunan milik negara untuk para petani tersebut mendapat respons positif dari para petani mitra.
Ia berharap program serupa dapat kembali dilakukan di seluruh lahan perkebunan sawit petani mitra yang luasannya mencapai 56,6 ribu hektare.
Saat ini, PTPN V tercatat telah mengantongi 10 sertifikat RSPO, terdiri dari sembilan Perkebunan Kelapa Sawit dan satu unit pabrik inti sawit atau palm kernel mill (PKO).
Tahun ini, perusahaan menargetkan seluruh 12 PKS dan satu PKO perusahaan BUMN itu mengantongi sertifikasi RSPO.
"Sertifikasi tersebut akan menjadi modal kuat bagi segenap insan perusahaan dalam terus mengimplementasikan program transformasi BUMN dan bisnis yang berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang," tutup Jatmiko.