JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN boleh jadi merupakan bank paling kecil di antara empat bank milik negara. Tapi pertumbuhan kinerja keuangannya boleh diadu.
Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada awal 2020, hampir seluruh industri mengalami dampak ekonomi. Tidak terkecuali bank-bank BUMN.
Namun nyatanya, di antara empat bank BUMN, Bank BTN justru menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Lihat saja pencapaian labanya yang tumbuh fantastis pada akhir 2020.
Saat itu, laba Bank BTN mencapai Rp1,6 triliun, melesat 665,71 persen dari periode akhir 2019 Rp209 miliar. Tentu saja hal ini sangat membanggakan mengingat tiga bank BUMN lainnya mencatat penurunan laba.
Ternyata, mandat pemerintah bagi Bank BTN untuk fokus pada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), menjadi berkah tersendiri. Sepanjang pandemi COVID-19 berlangsung, minat masyarakat untuk memiliki rumah dengan pendanaan kredit ternyata masih cukup tinggi.
Alhasil, Bank BTN melanjutkan kinerja positifnya saat menutup tahun 2021. Laba bank dengan kode saham BBTN ini kembali bertumbuh. Nilainya Rp2,38 triliun atau naik 48,3 persen.
Tentu saja catatan itu membuat Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengucap syukur. Pasalnya, Haru baru memimpin bank dengan aset Rp321,87 triliun ini sejak Maret 2021.
“Kami optimistis, pada saat ekonomi semakin pulih, dan pandemi berlalu sepenuhnya, permintaan KPR dapat meningkat lebih tinggi lagi,” ungkap Haru saat memaparkan kinerja Bank BTN 2021, Selasa, 8 Februari.
Menurut Haru, pertumbuhan kredit telah mengkonfirmasi bahwa sektor perumahan terbukti cukup tangguh dalam melewati masa krisis ekonomi akibat pandemi.
“Pembiayaan pemilikan rumah tetap mengalir sekalipun daya beli konsumen relatif turun. Ini terbukti dari penyaluran kredit perseroan yang tumbuh lebih tinggi di atas rata-rata kredit industri perbankan pada kisaran 5,24 persen,” tuturnya.
Haru menambahkan, berbagai insentif yang diberikan pemerintah berhasil menjaga daya beli konsumen sehingga permintaan kredit rumah tetap meningkat.
Sebagai informasi, sepanjang 2021, KPR subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 8,2 persen year-on-year (y-o-y) menjadi Rp130,68 triliun. Kenaikan penyaluran KPR subsidi tersebut membuat BTN masih mendominasi pangsa KPR subsidi sekitar 90 persen.
Target 2022 dan Visi 2025
Memasuki tahun 2022, Bank BTN tidak cepat puas atas pencapaian di tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, bank spesialis KPR ini sudah menyiapkan 5 pilar rencana aksi keuangan berkelanjutan (RKAB) yang akhirnya bisa membawa transformasi bisnis menuju Best Mortgage Bank ASEAN di 2025.
Lima RKAB itu di antaranya produk, prosedur dan kebijakan, teknologi, tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta sumber daya manusia.
Mengutip laporan tahunan Bank BTN 2021, pilar produk berarti pengambangan produk dan jasa yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sementara prosedur dan kebijakan dilakukan untuk memastikan kebijakan dan mitigasi risiko telah dilaksanakan atas produk dan jasa.
Dari sisi teknologi, Bank BTN siap mengimplementasikan penggunaan aplikasi secara digital untuk pengembangan produk dan jasa.
Bank BTN juga tidak lupa memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyusun serangkaian program yang di antaranya berkenaan dengan sosial kemasyarakatan. Adapun kapasitas sumber daya manusia disiapkan untuk mendukung implementasi keuangan berkelanjutan.
Dalam laporan tahunan itu, Haru menyampaikan, pemenuhan kebutuhan rumah masyarakat menengah ke bawah dan kepedulian pada kepentingan masyarakat menjadi nilai keberlanjutan Bank BTN untuk menjadi Best Mortgage Bank di ASEAN pada 2025.
Bahkan, target besar BTN itu sudah mendapat respon baik dari Menteri BUMN Erick Thohir. "BTN harus terus melanjutkan transformasi yang telah dilakukan dengan memperkuat fundamental perusahaan agar dapat lebih ekspansif," kata Erick dilansir Antara saat menghadiri peringatan HUT Bank BTN ke-72 di Jakarta, Rabu, 9 Februari.
Tak cuma itu, Erick mengingatkan BTN juga harus memperbaiki proses bisnisnya, mengembangkan digitalisasi, berpegang teguh pada nilai inti guna mewujudkan visi BTN menjadi the best mortgage bank di Asia Tenggara.
Haru pun menyadari, untuk membawa Bank BTN sebagai Best Mortgage Bank di ASEAN pada 2025 tidak mudah dan penuh tantangan. Oleh karena itu, Bank BTN memiliki komitmen untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan dan membangun hubungan yang kolaboratif dan saling menguntungkan.