JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengikat kerja sama bisnis dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terkait dengan pengadaan pasokan listrik Smelter Feronikel Haltim di Maluku Utara.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo mengatakan kolaborasi dua BUMN ini diwujudkan dengan pengadaan kebutuhan listrik 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan bagi di lokasi smelter tersebut.
“Sinergi pasokan listrik Smelter Feronikel Haltim akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, PLN akan memasok kebutuhan listrik ANTAM pada periode enam bulan ke depan. Selanjutnya pada tahap kedua, dilaksanakan selama 12 bulan kemudian,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Senin, 14 Februari.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Antam Nicolas Kanter mengaku senang dengan dukungan PLN yang turut menyukseskan program hilirisasi pemerintah.
“Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen percepatan hilirisasi mineral terutama dalam kaitannya dengan komoditas nikel dapat terlaksana segera,” tuturnya.
Menurut Nicolas, pihaknya mengharapkan proses pembangunan dan penyambungan listrik dilakukan secara cepat dan tepat oleh PLN.
“Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kontribusi kepada negara dan memberikan manfaat lebih terutama bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi smelter,” tegas dia.
BACA JUGA:
Kesepakatan dua entitas pemerintah itu tertuang dalam penandatanganan Pokok - Pokok Kerja Sama (Head of Agreement/HOA) yang dilakukan pada Kamis, 10 Februari 2022.
Adapun, smelter Feronikel Haltim memiliki kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Hingga Desember 2021, pembangunan Smelter Feronikel Haltim telah mencapai kemajuan konstruksi sebesar 98 persen.
Nantinya, jika pembangunan telah selesai, Smelter Feronikel Haltim akan menambah portfolio kapasitas produksi total tahunan Antam menjadi 40.500 TNi.