Bagikan:

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 104,65 persen atau Rp1,71 triliun per akhir periode September 2021. Adapun angka ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu, dimana Antam meraup laba bersih sebesar Rp835,78 miliar.

Corporate Secretary Antam, Yulan Kustiyan menjelaskan bahwa laba tersebut merupakan hasil dari meningkatnya pendapatan perusahaan yang sebesar 46,78 persen atau setara Rp26,48 triliun di akhir September 2021.

Lebih lanjut, Yulan mengatakan bahwa pendapatan tahun ini meningkat signifikan dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,04 triliun.

"Peningkatan pendapatan tersebut dihasilkan dari melonjaknya penjualan Antam," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 23 Desember.

Yulan menjelaskan lonjakan penjualan terjadi pada segmen tambang emas. Dimana peningkatannya sebesar 36,10 persen menjadi Rp17,67 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp12,98 triliun.

Kemudian, kata Yulan, penjualan feronikel, bijih nikel dan alumina Antam juga tercatat meningkat. Adapun masing-masing menjadi Rp4,34 triliun, sebesar Rp3,25 triliun dan Rp638,06 miliar.

Yulan juga menjelaskan bahwa pendapatan perseroan juga diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan yang meningkat menjadi Rp21,34 triliun dari sebelumnya Rp15,13 triliun. Sehingga, laba kotor yang dihasilkan yakni Rp5,14 triliun.

Sementara itu, setelah dikurangi beban usaha, beban keuangan dan ditambah dengan keuntungan selisih kurs dan penghasilan lain-lain, laba sebelum pajak Antam tercatat sebesar Rp2,53 triliun.

Kemudian, lanjut Yulan, setelah dikurang dengan pajak dan faktor lainnya, Antam menghasilkan laba bersih per saham sebesar Rp71,18.

"Jumlah laba bersih per saham ini meningkat sebesar Rp104,66 persen jika dibandingkan periode akhir September 2020 yaitu sebesar Rp34,78 per saham," ucapnya.