JAKARTA - Corporate Secretary Susi Air, Nadine Kaiser menjelasakan bahwa Hanggar Malinau merupakan pusat perawatan atau maintenance pesawat Susi Air yang ada di Kalimantan. Sehingga, dengan peristiwa pengusiran paksa serta perpanjangan izin sewa yang ditolak bakal mempengaruhi operasional perusahaan.
Nadine mengatakan Susi Air juga memiliki maintenance base di Sentani, Papua. Dimana seluruh pesawat yang melayani penerbangan di sana bakal kembali ke Sentani untuk menjalani perawatan. Begitu pula dengan Hanggar Malinau sebagai maintenance base untuk Kalimantan.
"Jadi di Kalimantan semua pesawat harus rotasi ke Malinau. Jadi kalau misalnya ada kata-kata hanggar ini tidak bisa berdampak ke operation itu sangat-sangat salah. Hanggar dan maintenance facility adalah salah satu jantung atau nadi yang berada di satu ekosistem," ucapnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 4 Februari.
Dengan adanya kejadian pengusiran paksa serta perpanjangan sewa Hanggar Malinau ditolak, Nadine mengatakan perusahaan mencoba untuk tidak meng-cancel schedule penerbangan. Salah satunya dengan meminta bantuan dari beberapa instansi untuk melakukan perawatan.
BACA JUGA:
"Kami mungkin harus minta bantuan ke beberapa instansi melakukan maintenance di beberapa tempat. Cuma untuk saat ini kami, we still don't know. We try tapi mungkin dalam satu-dua minggu ini schedule mulai akan ter-cancel. Karena untuk melakukan maintenance di suatu hanggar itu, juga harus di-certified," katanya.
"Malinau itu udah tercantum AOC-nya, jadi kalau misalnya kita maintenance di hanggar lain kita harus mengajukan lagi untuk di-certified, jadi itu bukan hal yang mudah untuk melakukan maintenance di tempat yang baru, prosesnya cukup panjang," sambungnya.
Tetap beroperasi
Meksi begitu, Nadine menekankan Susi Air tidak akan menghentikan operasinal di Kalimantan Utara. Sebab, Susi Air punya komitmen dengan pemerintah melayani penerbangan di kawasan tersebut.
"Untuk pemberhentian karena untuk operation ya mungkin akan terjadi satu-dua minggu. Cuma kalau dari kami, kita enggak mau untuk berhenti. Karena kita punya komitmen dengan pemerintah untuk satu tahun. Itu akan kami coba jalani sebaik mungkin dan Susi Air is about commitment," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Manager Operasional Mellinasari menjelaskan izin sewa yang ditolak di hanggar Bandara Kolonel RA Bessing Malinau akan sangat mengganggu operasinal. Sebab, perawatan pesawat tidak bisa dilakukan.
"Namun dengan kejadian ini, pesawat kita yang melakukan maintenance, hanggar tidak bisa digunakan, mungkin ada dampak penerbangan perintis satu-dua minggu ke depan. Kita akan mengalami kesulitan enggak ada pesawat pengganti," jelasnya.
Menurut Melli, sebagai maskapai yang melayani penerbangan perintis, pihaknya harus menyiapkan pesawat pengganti. Sedangkan, pesawat di saat yang lainnya tidak ready.
"Satu-dua minggu ada pembatalan di beberapa tempat Samarinda, Malinau, Tarakan Masamba," ucapnya.
Melli juga menjelaskan bahwa kebutuhan masyarakat akan pesawat perintis itu pasti. Sebab, tidak ada moda transportasi lain selain pesawat terbang. Sementara dengan menggunakan speedboat akan membuatkan waktu yang lebih lama kurang lebih 8 jam.
"Karena mereka hanya bisa terbang, melalui boat atau pesawat," tuturnya.