JAKARTA - Sektor manufaktur mencatatkan prestasi gemilang pada sepanjang 2022. Hal itu dibuktikan dengan bukuan investasi yang telah melebihi target dengan realisasi sebesar Rp325,4 triliun.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan sasaran awal sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun.
“Ini sinyal penting bagi ekonomi Indonesia, karena menunjukkan bahwa level kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi. Investor masih melihat bahwa Indonesia is good for business and investment. Saya percaya ini menjadi momentum penting menguatnya ekonomi pascapandemi,” ujarnya dalam siaran pers dikutip Rabu, 2 Februari.
Menurut Menperin, hasil moncer tahun lalu terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp94,7 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar 15,8 miliar dolar AS.
Secara terperinci, subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencatatkan porsi investasi terbesar, yaitu Rp117,5 triliun, atau berkontribusi 13,0 persen dari total investasi sepanjang 2021.
“Selama ini investasi sektor manufaktur juga membawa dampak luas bagi perekonomian nasional, salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja. Serapan tenaga kerja di industri manufaktur mencapai 1,2 juta orang pada 2021,menjadikan jumlah totalnya menjadi 18,64 juta orang,” tuturnya.
BACA JUGA:
Adapun, realisasi investasi tersebut sebagian besar tersebar di lima wilayah di Tanah Air, yakni paling besar di Jawa Barat sebesar Rp136,1 triliun atau sebesar 15,1 persen, DKI Jakarta Rp103,3 triliun atau sebesar 11,5 persen, Jawa Timur Rp79,5 triliun atau sebesar 8,8 persen, Banten Rp58 triliun atau sebesar 6,4 persen, Riau Rp53 triliun atau sebesar 5,9 persen.
“Kami berharap investasi sektor industri ini, selain berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal di masing-masing daerah, mampu juga menggerakan sektor industri kecil di daerah-daerah yang menjadi tujuan investasi tersebut,” tegas Menperin Agus Gumiwang.
Terpisah, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi periode 2021 secara nasional tercatat Rp901,02 triliun. Torehan ini setara 104 persen dari RPJMN yang sebesar Rp864 triliun dan 101 persen dari target yang diamanahkan Presiden Jokowi sebesar Rp900 triliun.
“Artinya kita melampaui target presiden. Alhamdulillah, saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung," kata Bahlil seperti yang diberitakan VOI beberapa waktu lalu.