JAKARTA - Realisasi investasi INdonesia kuartal IV 2021 mencapai Rp241,6 triliun atau tumbuh 12,5 persen secara tahunan atau yoy. Sementara secara kuartalan atau qtq tumbuh 11,5 persen.
Adapun realisasi antara pulau Jawa dan luar pulau Jawa sudah mulai merata. Bahkan pertumbuhan investasi di luar Jawa terus meningkat.
Berdasarkan data Kementerian Investasi, DKI Jakarta menempati posisi pertama lokasi investasi tertinggi dengan pencapaian penanaman modal sebesar Rp30,8 triliun. Kemudian, disusul Jawa Barat dengan Rp28,9 triliun.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa sejak dirinya menjabat sebagai menteri, posisi utama daerah tujuan investasi pertama adalah Jawa Barat. Namun, kata Bahlil, kali ini DKI menggeser posisi Jawa Barat.
"Sejak saya di Kementerian Investasi, itu selalu Jawa Barat nomor satu. Tapi kali ini DKI (Jakarta) menyalip Jawa Barat," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 27 Januari.
Menurut Bahlil, terjadi kompetisi kepemimpinan antar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam menarik investasi masuk ke masing-masing wilayahnya.
BACA JUGA:
"Ini mungkin terjadi kompetisi juga ini, kompetisi kepemimpinan kelihatannya. Tapi harus diakui ini DKI memang lebih banyak realisasi investasinya. Saya enggak ngerti strategi apa yang dipakai," ucapnya.
Kondisi tersebut berbeda dengan kuartal III 2021. Di mana pada periode tersebut, Jawa Barat menempati posisi tertinggi dalam investasi baik PMDN maupun PMA. Adapun realisasi di daerah tersebut sebesar Rp34,8 triliun, diikuti DKI Jakarta sebesar Rp23,9 triliun.
Adapun lima lokasi investasi tertinggi di kuartal IV-2021 yakni DKI Jakarta dengan Rp30,8 triliun. Lalu Jawa Barat Rp28,9 triliun. Kemudian Jawa Timur Rp26,8 triliun. Kalimantan Timur Rp16,4 triliun dan Maluku Utara Rp15,3 triliun.