Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan PT Jababeka menyepakati nota kesepahaman (MoU) guna merealisasikan langkah-langkah strategis dalam rangka program keberlanjutan energi dan dekarbonisasi di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya melakukan kajian dan penjajakan kerja sama untuk pengembangan upaya-upaya menuju netralitas karbon dari aspek teknologi, energi ramah lingkungan, offset emisi, dan potensi kolaborasi lainnya.

"Nota kesepahaman tersebut merupakan bentuk realisasi untuk rekomendasi kebijakan kepada pemerintah, dan juga menunjukkan bagaimana G20 bisa mendorong realisasi dari apa yang telah dicanangkan," kata Nicke dalam keterangan di Jakarta dilansir Antara, Selasa, 18 Januari.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani pada Selasa 18 Januari 2022, bertepatan dengan agenda Stakeholders Consultation oleh The Business 20 (B20) Task Force Energy, Sustainability, and Climate yang dipimpin langsung oleh Nicke Widyawati.

Nicke mengatakan, Pertamina dan Jababeka sepakat untuk melakukan kerja sama dalam identifikasi dan evaluasi pengembangan green industrial estate yang di dalamnya akan mencakup pasokan gas, penyediaan pasokan listrik dari energi baru terbarukan, riset dan inovasi.

Sementara Direktur Utama PT Jababeka Tbk mengatakan, langkah ini sejalan dengan arahan pemerintah sebagaimana yang tertuang dalam Perpres No. 98 Tahun 2021, dan arahan Presiden Joko Widodo dalam persiapan Presidensi G20 di tahun ini, di mana salah satunya adalah tentang transisi energi.

Kata dua, sebagai 'rumah' lebih dari 2000 tenant industri yang berasal dari 30 negara, Jababeka melihat saat ini terjadi peningkatan kebutuhan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dari perusahaan multinasional khususnya yang memiliki komitmen global untuk dapat bersaing di pasar internasional.

"Salah satu visi Jababeka adalah menjadi pioneer dalam Green Industrial Estate. Karena itu, PT. Jababeka Tbk sepakat melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT. Pertamina (Persero)," kata Budianto.

Kemudian, kata dia, penandatangan ini juga sebagai bentuk komitmen dalam menjajaki peluang kerja sama penyediaan layanan di kawasan industri yang memegang prinsip-prinsip keberlanjutan.

Kedepan, dia berharap dengan adanya penandatangan ini, Jababeka ikut berkontribusi kepada agenda pemerintah dalam melakukan transisi energi. Adapun agenda transisi energi ini menjadi salah satu dari tiga prioritas Presiden Jokowi – di samping kesehatan global dan transformasi digital– dalam masa kepemimpinan Indonesia di G20 pada tahun 2022 ini.