OVO jadi Pembayaran Digital Nomor Satu di Indonesia, Mau Tahu Rahasianya?
Ilustrasi (Foto: Dok. OVO)

Bagikan:

JAKARTA - Platform pembayaran dan layanan keuangan digital OVO disebutkan baru saja meraih predikat prestisius dari Dailysocial.id.

Dilaporkan bahwa berdasarkan survei Fintech Report 2021: The Convergence of (Digital) Financial Services diperoleh fakta bahwa OVO menjadi platform pembayaran digital yang paling banyak digunakan di Indonesia. Data menyebutkan jika 58,9 persen responden lebih memilih OVO dalam transaksi virtualnya.

Menanggapi hal tersebut, Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia.

“Kepercayaan ini merupakan sebuah peluang besar untuk mewujudkan misi OVO dalam mendukung upaya pemerintah mendorong literasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 13 Januari.

Menurut Harumi, pihaknya yakin pembayaran digital adalah pintu gerbang menuju akses ekosistem layanan keuangan yang lebih luas. Selain itu, dia membagikan resep rahasia yang menjadi kunci keberhasilan OVO sebagai digital money paling mendominasi di Tanah Air.

“Filosofi ekosistem terbuka yang dianut OVO menjadikan kami lebih open dalam membangun kerja sama dengan berbagai pihak. Ini memungkinkan kami untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang nyaman, aman, dan terjangkau, antara lain melalui inovasi produk layanan keuangan seperti asuransi, investasi, maupun pinjaman,” tegas dia.

Untuk diketahui, sebanyak 9 dari 10 pengguna layanan digital baru di Asia Tenggara pada 2020 tetap berlanjut memanfaatkan layanan digital di 2021.

Kemudian, rilis yang dilansir Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan jumlah pengguna internet di Indonesia pada periode 2019-kuartal II 2020 naik sekitar 9 persen menjadi 73,7 persen dari total populasi, setara dengan 196,7 juta penduduk.

Asal tahu saja, Indonesia kini merupakan pasar terbesar ketiga di antara 15 negara dengan pemasangan aplikasi keuangan terbanyak.

“Rata-rata penggunaan uang elektronik tertinggi sekitar 2-3 hingga 4-6 kali perbulan, mengingat bahwa instrumen ini seringkali dipakai untuk berbagai jenis transaksi, terutama transfer uang, top-up, e-commerce, maupun investasi,” tutup Harumi.