JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut bahwa kondisi ketenagakerjaan nasional membaik seiring upaya pemulihan ekonomi.
Menurut Menkeu, asumsi tersebut didasarkan pada kemampuan pemerintah yang telah menciptakan tambahan 1,9 juta orang angkatan kerja dan pembukaan lapangan kerja baru untuk 2,6 juta orang.
Dikatakan jika jumlah itu tersebar di berbagai sektor antara lain manufaktur, perdagangan, konstruksi, akomodasi dan makanan minuman, serta pertambangan.
“Selama proses recovery kita juga memonitor perbaikan yang sifatnya riil, yang matters, yang sangat penting bagi masyarakat yaitu pemulihan ekonomi disertai penciptaan kesempatan kerja, karena pada saat terjadinya covid banyak tenaga kerja kita yang mengalami dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pengurangan jam kerja,” ujarnya dalam sebuah forum diskusi yang disiarkan secara virtual, Rabu, 15 Desember.
BACA JUGA:
Menkeu menambahkan, langkah strategis pemerintah dalam mengerek aktivitas perekonomian berperan untuk menekan tingkat pengangguran terbuka dari sebelumnya di level 7,1 persen menurun menjadi 6,5 persen.
Selain itu, pengangguran yang ditimbulkan akibat dampak pandemi juga tercatat mengalami penurunan menjadi 1,8 juta orang atau terpangkas 29 persen dari sebelumnya 2,6 juta orang.
“Inilah yang kita harapkan. Jadi pemulihan tidak hanya sekedar indikator makroekonomi growth, tetapi diterjemahkan dalam bentuk kesempatan kerja dan juga munculnya pembukaan lapangan kerja baru,” tutup Menkeu Sri Mulyani.