Senangnya Pengusaha PPKM Level 3 Libur Natal dan Tahun Baru Dibatalkan: Produktivitas Ekonomi Bakal Meningkat, Pertumbuhan 5,5-6 Persen Diyakini Tercapai
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pengusaha menyambut gembira kebijakan pemerintah yang membatalkan penerapan PPKM level 3 pada saat liburan Natal dan Tahun Baru 2022. Pembatalan diyakini akan mampu meningkatkan produktivitas perekonomian pada akhir tahun.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan libur akhir tahun bisa menjadi momentum meningkatkan konsumsi rumah tangga. Sehingga, dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kuartal IV yang ditargetkan di kisaran 5,5 hingga 6 persen.

"Tentu dengan pembatalan ini akan sangat mungkin target tersebut tercapai. Bahkan terbuka kemungkinan di atas target di kisaran 6,5 hingga 7 persen mengingat Indeks Keyakinan Konsumen pada bulan Oktober 2021 sudah kembali ke level optimis di angka 113,4," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 8 Desember.

Lebih lanjut, Sarman mengaku optimis pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2021 yang ditargetkan di kisaran 3,7 hingga 4,5 persen berpeluang tercapai.

Menurut Sarman, pembatalan PPKM level 3 dapat meningkatkan produktivitas ekonomi. Sebagai catatan, kebijakan itu awalnya akan diberlakukan pada tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

"Pembatalan ini akan mampu meningkatkan produktivitas ekonomi. Berbagai sektor usaha seperti pusat perbelanjaan atau mal, hotel, restoran, kafe, pusat hiburan dan wisata, transportasi, aneka UMKM punya kesempatan meningkatkan omzetnya untuk memperkuat arus kas di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19," ucapnya.

Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta ini juga mengajak semua pelaku usaha agar kebijakan pemerintah ini harus dijaga bersama dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat di tempat usaha masing-masing.

"Kita harus berjuang bersama agar jangan sampai terjadi gelombang ketiga di tahun 2022 terlebih munculnya varian baru Omicron. Kita mendukung penuh berbagai langkah proteksi yang dilakukan pemerintah agar varian Omicron jangan sampai masuk ke Indonesia," katanya.

Menurut Sarman, proses pemulihan ekonomi yang sudah berjalan dengan baik ini, harus dijaga bersama agar gairah ekonomi di tahun 2022 semakin produktif mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Pelaku usaha menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah atas pembatalan ini karena akan semakin meningkatkan kepercayaan pelaku usaha terhadap masa depan ekonomi kita yang lebih baik," ucapnya.