JAKARTA - Tagar boikot JNE kembali ramai di Twitter. Tagar ini merupakan imbas dari beredarnya pamflet lowongan pekerjaan yang dibuka oleh JNE, dimana di dalamnya ada satu persyaratan yang menjadi perhatian warganet yakni mewajibkan pelamar beragama Islam. Lowongan tersebut dianggap diskriminatif.
Diketahui, JNE Express membuka lowongan kerja untuk kurir motor di wilayah Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Namun, pembuat pamflet lowongan kerja tersebut bernama CV Bangun Benua Lestari.
Seorang warganet yang bernama Leonard Han yang mengunggah pamflet tersebut mengatakan bahwa JNE masih belum bertobat. Ia pun menantang JNE untuk konsisten memasang pengumuman menolak pengiriman barang dari pelanggan non muslim.
"JNE masih belum bertobat ya. Ini yang di daerah Tamiang, Kalteng. Kira-kira enggak kalian konsisten dengan menyertakan pengumuman tidak menerima pengiriman barang non muslim???," tulisnya, dikutip Selasa, 7 Desember.
Menurut Leonardo, JNE jangan hanya berani untuk menolak calon pegawai non muslim namun juga harus berani menolak bisnis yang berhubungan dengan non muslim.
BACA JUGA:
"Jangan cuma berani menolak calon pegawai non muslim, tapi juga harus berani menolak bisnis yang berhubungan dengan non muslim," sambungnya.
Sementara itu, salah satu warganet dengan akun bernama @nuvitariani menilai bahwa lowongan kerja tersebut sangat diskriminatif. Apalagi mengingat warga di daerah tersebut mayoritas beragama nom muslim.
"Diskriminasi tingkat dewa. WAJIB BERAGAMA ISLAM woy, kalo mau kerja di JNE Tamiang Layang. Harusnya gausah sampe ditulis gitu kali, apalagi masyarakat Barito Timur mayoritas non Islam. Saling menghargai," tulisnya.