Siapa Darmawan Prasodjo Mantan Deputi KSP yang Baru Saja Diangkat Erick Thohir Menggantikan Zulkifli Zaini di Posisi Dirut PLN
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah resmi mengangkat Darmawan Prasodjo menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menggantikan Zulkifli Zaini, mulai hari ini Senin 6 Desember.

Erick berpesan kepada Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN yang baru, untuk melanjutkan upaya transformasi yang telah dilakukan dapat terus ditingkatkan.

"Transisi energi yang dilakukan PLN perlu dilakukan terobosan sehingga tidak membebani negara dan masyarakat," kata Erick, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Senin, 6 Desember.

Lebih lanjut, Erick mengatakan dalam mengelola perusahaan terutama dalam BUMN, seorang pemimpin harus menyandarkan tanggung jawab yang diemban dengan hati dan keikhlasan.

"Karena bagaimanapun juga, jabatan yang diberikan kepada kita tak lain sebuah amanah. Amanah untuk memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada negara dan memiliki dampak sosial seluas-luasnya berupa peningkatan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.

Lalu, bagaimana perjalanan karier Darmawan hingga bisa menduduki pucuk pimpinan PLN?

Darmawan bukan orang baru di PLN. Sebelum menduduki kursi direktur (dirut) utama, ia telah menempati posisi wakil direktur utama saat Zulkifli masih menjabat sebagai dirut.

Sebelumnya, Darmawan juga dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menduduki kursi Deputi 1 bidang pengendalian, pembangunan, monitoring dan evaluasi program prioritas di kantor staf presiden pada 2015-2019.

Pada saat menjadi deputi KSP, pria kelahiran Magelang, 19 Oktober 1970 ini juga menjabat sebagai Komisaris PLN tahun 2018-2019. Berbagai jabatan ini didapatnya setelah menapaki karier sebagai ekonomi di bidang energi sekitar lebih 15 tahun di Amerika Serikat.

Darmawan juga pernah menjadi calon anggota legislatif DPR untuk daerah pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah pada 2014. Dapilnya kala itu meliputi wilayah Solo, Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali.

Tak hanya itu, Darmawan juga pernah menjadi tim pendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Ia juga merupakan tim ahli pasangan Jokowi-JK yang bertugas memberikan masukan debat capres-cawapres pada pilpres 2014 khususnya di bidang ekonomi energi.

Pada 2015, Darmawan juga sempat terpilih untuk menggantikan Puan Maharani untuk duduk di kursi legislatif, namun ia memilih untuk berkarier di kantor staf presiden (KSP).