​JAKARTA - GBG, pakar global dalam identitas digital, membantu bisnis mencegah penipuan dan memenuhi persyaratan kepatuhan yang kompleks, hari ini mengumumkan kemitraan solusi deteksi dan manajemen penipuan dengan PT Infosys Solusi Terpadu (IST), penyedia solusi teknologi transformasi digital.
Dengan kemitraanini, IST akan menjual, mengimplementasikan, dan memberikan dukungan teknis lokal untuk solusi manajemen kejahatan keuangan hulu-ke-hilir GBG secara eksklusif kepada bank dan lembaga keuangan (BFI) di Indonesia.
GBG telah membantu Lembaga Keuangan (LK) tingkat atas di Indonesia dalam mendeteksi dan mencegah kejahatan keuangan yang kompleks sejak tahun 2006 dan beberapa pelanggannya di Indonesia termasuk lima dari tujuh bank BUKU 4.
Memanfaatkan kekuatan IST dalam perbankan mobile dan internet, serta hubungan yang kuat dengan mitra data lokal termasuk Dukcapil, SLIK, penyedia telekomunikasi lokal dan sumber data lokal resmi lainnya, kemitraan ini akan semakin meningkatkan kinerja deteksi penipuan dan kepatuhan GBG dalam pasar Indonesia.
Indonesia telah mengalami peningkatan yang dramatis dalam adopsi perbankan digital, seperti terungkap dalam laporan terbaru McKinsey berjudul Personal Financial Services Survey 2021. Sekitar 78 persen nasabah Indonesia sekarang menggunakan perbankan digital secara aktif (setidaknya sebulan sekali melalui saluran online atau seluler).
Itu, naik dari 57 persen pada tahun 2017. Sebanyak 5 persen responden mengatakan bahwa merekamenggunakan uang tunai kurang dari 30 persen transaksi per minggu, sementara 80 persen berharap untuk mempertahankan atau meningkatkan transaksi perbankan digital mereka di masa depan.
Bernardi Susatyo, General Manager, Asia, GBG mengatakan, saat ini Indonesia memiliki jumlah pengguna smartphone terbesar keempat secara global dengan tingkat penetrasi smartphone sebesar 59 persen.
"Untuk mengelola dan mencegah penipuan secara efektif di pasar yang sangat erat dengan teknologi seluler ini, kami telah mengembangkan ekosistem mitra lokal kami guna memperkaya kecerdasan data dan meningkatkan kesiapan tim penjualan di lapangan serta dukungan teknis. Indonesia adalah salah satu pasar utama bagi GBG, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pencegahan kejahatan keuangan dengan memperkokoh landasan lokal," ujar Bernardi dalam keterangan tertulis, Kamis 25 November.
"Kemitraan dengan IST ini akan membantu kami memperkuat kemampuan go-to-market, integrasi sistem, dan pengiriman, dengan rangkaian solusi penipuan dan kepatuhan yang lebih komprehensif untuk lembaga keuangan yang memprioritaskan perbankan seluler dan internet," imbuhnya.
BACA JUGA:
Budi Setiono, CEO dari IST mengatakan, selama lebih dari 15 tahun, IST hingga saat ini masih berfokus pada penyediaan layanan transformasi digital yang menciptakan atau mengoptimalkan proses bisnis, menyederhanakan pengalaman pengguna, meningkatkan kinerja dan keamanan digital untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan perubahan pasar dengan tangkas.
"Pergeseran pesat layanan perbankan dan keuangan ke digital menciptakan tantangan penipuan dan kejahatan keuangan baru yang perlu dikelola oleh Bank dan Lembaga Keuangan Indonesia. Kami sangat senang bisa bermitra dengan GBG untuk secara eksklusif memberikan solusi penipuan dan kepatuhan pemenang penghargaan kepada lembaga-lembaga keuangan di sini," jelas Budi.
IST adalah mitra terpercaya yang sudah bekerja sama dengan lebih dari 30 Bank dan LK Indonesia dan organisasi e-commerce termasuk BNI, BTN, BCA, CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Syariah Indonesia, Commonwealth Bank, Bank Victoria, Bank Mayapada, Bank Aceh, Bank Jateng, Bank BJB, Bank NTB Syariah, Jasindo, Blibli dan lainnya.
IST menyediakan dukungan lokal dan keahlian dalam integrasi sistem sepanjang waktu. Saat ini, 90 persen dari 400 anggota tim IST sudah terlatih dalam memberikan dukungan teknis.