Masih Ingat Sofyan Basir? Mantan Dirut BRI dan PLN yang Juga Bekas Tahanan KPK Ini Ditunjuk Jadi Komisaris Tiphone
Sofyan Basir. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan distributor ponsel PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) melakukan perombakan di jajaran kepengurusan. Hal tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar perseroan pada Kamis 18 November.

Salah satu keputusan dalam RUPS Tiphone, yakni menyetujui untuk mengangkat Sofyan Basir sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen. Sementara posisi komisaris lainnya diisi oleh Henry Christiadi dan Heriawan.

Selain kursi Dewan Komisaris, komposisi direksi TELE juga mengalami perubahan dengan masuknya Muhammad Syawaluddin, dan Ofan Sofwan sebagai Direktur. Adapun posisi Direktur Utama tetap dijabat oleh Tan Lie Pin dan Gatot Bekti haryono masih sebagai Direktur.

Corporate Secretary Tiphone Mobile Indonesia Semuel Kurniawan mengatakan dengan hadirnya beberapa wajah baru pada manajemen yang memiliki pengalaman dalam dunia usaha, dia berharap perseroan dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi di masa mendatang.

"Pengalaman panjang kami dalam jaringan distribusi yang dibangun selama ini menjadi kekuatan dan landasan dasar bagi kami untuk ditawarkan kepada operator maupun mitra business lainnya untuk bekerja sama dan membawa mutual benefit kepada para pihak," ujar Semuel dalam keterangan tertulisnya.

Ke depan, Tiphone berencana fokus mengembangkan layanan digital serta memperkuat distribusi modern melalui kerja sama dengan kalangan perbankan dan saluran modern.

Semuel mengatakan hal itu sebagai salah satu upaya meningkatkan kembali pendapatan usai tercapainya perdamaian dengan para kreditur. Menurutnya kondisi pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir ini telah menyebabkan transformasi bisnis berubah dengan cepat dan mengubah kebiasaan pelanggan seluler, yang ditandai dengan makin maraknya layanan digital dan online.

"Kami melihat adanya kesempatan atau peluang yang akan menjadi titik fokus perseroan ke depannya, di mana hal tersebut menjadi acuan perseroan dalam pengembangan bisnis ke depan yaitu layanan penjualan secara digital,” katanya.

Semuel mengakui dalam beberapa tahun terakhir ini pendapatan perseroan memang lebih banyak disumbangkan dari penjualan voucher melalui jaringan tradisional atau gerai-gerai yang tersebar di seluruh Indonesia serta kerja sama dengan ratusan ribu retailer yang ada.

Lebih lanjut kata dia, pada tahun 2022 TELE akan fokus dalam pengembangan distribusi voucher melalui jaringan modern, khususnya dengan pihak perbankan yang porsinya akan ditingkatkan lagi. Apalagi dengan transformasi digital saat ini, tren pengisian pulsa telepon seluler sudah bergeser ke pengisian pulsa elektrik.