JAKARTA - Biro perjalanan daring menyambut baik titik terang di industri pariwisata seiring menurunnya kasus COVID-19 dan regulasi-regulasi baru yang mempermudah masyarakat untuk bepergian, seperti kewajiban tes antigen sebagai pengganti tes PCR yang biayanya lebih mahal.
"Itu sangat membantu (peningkatan pariwisata) karena harganya beda dan tes antigen lebih banyak," kata Co-Founder & Chief Marketing Officer, tiket.com Gaery Undarsa dalam konferensi pers daring, dikutip dari Antara, Kamis 4 November.
Kini penerbangan dari atau ke bandara di pulau Jawa dan Bali serta antarbandara di dalam wilayah pulau Jawa dan Bali dapat dilakukan dengan Rapid Test Antigen minimal 1x24 jam dan harus menunjukkan kartu vaksin sebelum berangkat. Sementara pelaku perjalanan yang masih mendapatkan satu kali vaksin, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif RT-PCR maksimal 3x24 jam dan kartu vaksin, sebelum keberangkatan.
Adapun untuk penerbangan antar bandara di luar wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif Rapid Test Antigen maksimal 1x24 jam, atau surat keterangan hasil negatif RT-PCR maksimal 3x24 jam, dan kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama), sebelum keberangkatan.
Pengecualian untuk menunjukkan kartu vaksin, diberlakukan kepada pelaku perjalanan berusia di bawah 12 tahun yang harus didampingi orang tua atau keluarga, yang dibuktikan dengan menunjukkan kartu keluarga (KK), serta memenuhi persyaratan test COVID-19 sebagaimana ketentuan wilayahnya.
Masa karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri juga berubah menjadi tiga hari, awalnya lima hari, khusus untuk orang yang sudah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi COVID-19.
Gaery menuturkan, pariwisata Indonesia mulai menggeliat menuju akhir 2021, terlihat dari pertumbuhan performa yang signifikan di semua lini produk biro perjalanan daring tersebut pada kuartal ketiga 2021, yakni Juli-September.
Dia berpendapat, optimisme masyarakat dan adaptasi dalam menjalani protokol kesehatan sehari-hari menjadi salah satu faktor yang mendongkrak pertumbuhan performa. Begitu pula dengan vaksinasi COVID-19 yang kian bisa diakses semakin banyak orang dan menciptakan rasa lebih aman, juga pemanfaatan PeduliLindungi untuk penelusuran (tracing) dan fungsi skrining dalam memasuki sebuah tempat, seperti pusat perbelanjaan.
"Ada juga unsur travel revenge, mereka yang tidak berwisata 1,5 tahun terakhir pasti merasa jenuh,"katanya.
Walaupun Indonesia tertimpa gelombang kedua pada periode bulan Juni hingga Agustus, berdasarkan data Q3 2021, secara keseluruhan, transaksi tiket.com menanjak 52 persen tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Pencapaian ini merupakan kontribusi dari semua lini produk. Kontribusi kinerja terbaik datang dari Entertainment (+662 persen year-on-year) dan Hotel (+68 persen year-on-year).
Dari Januari hingga September 2021, performa yang unggul dari akomodasi mencatat pertumbuhan volume transaksi sebesar 10 persen, sementara tiket To Do memimpin di angka 54 persen. Ia memaparkan, ini menunjukkan bahwa kampanye Work From Hotel dan staycation di dekat rumah tergolong sukses.
Pengguna Tiket.com
Dari sisi pengguna, Gaery mencatat ada 21 juta pengguna tiket.com per Oktober 2021.
"Hal ini menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan pengguna tiket.com masih tinggi," katanya.
BACA JUGA:
Pihaknya menegaskan, kebangkitan pariwisata nasional hanya dapat terwujud ketika angka vaksinasi meningkat dan angka penyebaran COVID-19 menurun. Fokus biro perjalanan daring pada akhir tahun ini selain menghadirkan promosi untuk perjalanan, juga menjadi jendela informasi terkini perihal regulasi di berbagai destinasi atau kota tujuan masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Belajar dari pengalaman tahun lalu, salah satu penyebab munculnya gelombang baru COVID-19 adalah karena peningkatan mobilitas masyarakat tanpa mengindahkan protokol kesehatan," katanya.
Dia mengajak masyarakat yang ingin mengunjungi area publik untuk mematuhi protokol kesehatan dan memilih tempat wisata yang telah menggunakan PeduliLindungi untuk skrining akses masuk.
"Mari jaga bersama agar pencapaian masyarakat Indonesia dalam menurunkan angka kasus beberapa bulan terakhir tidak sirna karena kelalaian,” kata Gaery.
Dia merasa gembira karena titik terang di industri pariwisata ini bertepatan dengan kampanye OTW (Online Tiket Week) yang menawarkan diskon-diskon hotel hingga pesawat.
Kampanye yang berlangsung pada 4-12 November ini diikuti dengan lebih dari 9.000 mitra transportasi seperti pesawat, kereta hingga rental mobil, akomodasi seperti hotel hingga taman wisata dan atraksi lain. Kampanye yang bertepatan dengan dibukanya akses perbatasan internasional di sejumlah negara untuk wisatawan Indonesia juga menghadirkan diskon penerbangan ke sejumlah negara lain seperti Turki, Belanda, Inggris, Dubai, Amerika Serikat, Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina dan negara Eropa lainnya.
Diskon yang ditawarkan hingga 50 persen ditambah 35 persen untuk semua lini produk di biro perjalanan daring tersebut, khususnya pada jam-jam tertentu.
Promosi untuk penerbangan internasional meliputi diskon hingga 20 persen ditambah Rp1,5 juta, promosi penerbangan domestik menawarkan diskon hingga 25 persen + 35 persen, promosi akomodasi internasional menawarkan diskon hingga 80 persen ditambah Rp350.000, promosi akomodasi domestik menawarkan diskon hingga 50 persen + 15 persen, promosi Tiket To Do menawarkan diskon hingga 60 persen + 15 persen, promosi tiket kereta api dengan diskon hingga Rp110.000, promosi sewa mobil dengan diskon hingga 50 persen + 17 persen dan promosi harga fasilitas "car transfer" dengan diskon hingga Rp80.000 serta promosi tiket event hingga 25 persen.