UGM Masih Universitas Terbaik di Indonesia soal Pengarsipan Digital
Ilustrasi foto (Sumber: Universitas Gadjah Mada)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga pemeringkat universitas yang lebih menyoroti bidang digital, 4 International College & Universitas (4ICU), mendapuk Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai kampus terbaik di Indonesia tahun 2020. Sementara Universitas Indonesia (UI) ada di posisi dua, disusul Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) peringkat tiga dari 573 kampus di Indonesia. 

Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSDI) UGM, Widyawan mengatakan pemeringkatan tersebut merupakan sebuah apresiasi. Ia merasa kerja keras civitas akademika UGM dalam mengoptimalkan teknologi informasi di bidang pendidikan, pengajaran dan riset terbayar.

"Di tengah situasi wabah pandemic dan ada work from home (WfH) dan study from home (SfH), maka peran teknologi informasi menjadi semakin penting. Pemeringkatan ini bisa menjadi penambah semangat sekaligus cermin untuk perbaikan,” kata Widayawan dikutip situs resmi UGM (2/6).

Widyawan menjelaskan, 4ICU merupakan lembaga pemeringkat universitas global yang mengukur keberadaan arsip digital dan popularitas berdasarkan jumlah trafik web, kredibilitas konten dan popularitas tautan web. "Didesain untuk memberikan informasi kepada calon mahasiswa asing tentang kualitas dan popularitas suatu universitas di dunia," katanya.

Sementara itu, menurut Widyawan, semakin tinggi peringkat menandakan situs universitas banyak dijadikan rujukan dan banyak digunakan untuk kepentingan akademik dan publikasi. "Keperluannya bisa berupa akademik dan non-akademik," ujarnya.

UGM saat ini mengelola lebih dari 45 ribu situs, termasuk situs resmi, situs kegiatan seperti seminar, jurnal dan blog dosen, mahasiswa dan karyawan. Kemudian dari penggunaan situs itu tentu sangat memengaruhi Google Index yang dijadikan salah satu tolak ukur pemeringkatan. 

“Dengan banyak situs UGM yang terindeks dengan baik akan meningkatkan keberadaan secara digital, dan dengan konten yang baik maka akan banyak disitasi oleh situs lainnya. Tentunya akan memengaruhi pemeringkatan 4ICU maupun webometrics,” kata Widyawan. 

Kendati telah berkali-kali meraih peringkat satu, UGM tidak berpuas diri. Widyawan bilang UGM terus melakukan perbaikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran apalagi di masa pagebluk COVID-19 ini. 

“Adanya WfH (work from home) dan SfH (study from home) maka kemudahan akses situs UGM harus lebih ditingkatkan dari berbagai wilayah Indonesia dengan kondisi infrastruktur yg beragam. Selain itu, secara konten harus lebih ditingkatkan agar sesuai dengan model pembelajaran daring,” pungkasnya.