JAKARTA - Ratu Shiyiwe Mantfombi Dlamini meninggal dunia. Ratu Kerajaan Zulu meninggal hanya satu bulan setelah diangkat naik takhta menggantikan suaminya.
Keluarga kerajaan mengaku terkejut dengan kematian Ratu Mantfombi yang berusia 65 tahun. Ia diangkat jadi pemimpin sementara kelompok etnis terbesar di salah satu negara Afrika Selatan itu setelah sang suami, Raja Goodwill Zwelithini meninggal.
"Ini benar-benar sebuah kehilangan," ungkap Perdana Menteri Zulu Pangeran Mangosuthu Buthelezi.
Pangeran Mangosuthu tak bicara lebih dari itu, termasuk siapa yang akan menggantikan Ratu Manfombi. Yang jelas Mangosuthu meyakinkan tak ada kekosongan kepemimpinan.
"Dengan keterkejutan dan kesusahan yang terdalam, Keluarga Kerajaan mengumumkan kematian tak terduga Yang Mulia Ratu Shiyiwe Mantfombi Dlamini Zulu, Bupati Bangsa Zulu," tutur Mangosuthu dalam sebuah keterangan, dikutip Sabtu, 1 Mei.
Perpecahan dalam keluarga kerajaan
Mangosuthu, dalam keterangan juga membantah kabar Ratu Mantfombi diracuni. Wartawan BBC, Nomsa Maseko di Johannesburg sebelumnya melaporkan adanya perpecahan di dalam Keluarga Kerajaan.
Perpecahan itu mengarah pada kemungkinan perselisihan suksesi yang penuh masalah dan gejolak. Di negara berpenduduk sebelas juta orang itu, takhta sejatinya tak memiliki kekuatan politik formal.
Dan peran raja dalam masyarakat Afrika Selatan lebih bersifat seremonial. Meski begitu, mereka sangat berpengaruh dengan anggaran tahunan sebesar 4,9 juta dolar AS.
Ratu Mantfombi sebelumnya dirawat di rumah sakit sepekan lalu. Namun tak dijelaskan kondisi medis Ratu.
Ia hanya disebut menderita penyakit yang tidak dapat dipastikan. "Ketika dia pergi, dia sakit dan desas-desus menyebutkan bahwa dia diracun," kata Pangeran Mangosuthu Buthelezi kepada penyiar nasional SABC.
Kata Mangosuthu, Ratu Mantfombi yang berpesan tak ingin membahas kesehatannya di depan umum.
*Baca Informasi lain soal BERITA INTERNASIONAL atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.