JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto Djojohadikusumo memiliki rekam jejak panjang di dunia militer. Prabowo, kemudian memang dikenal sebagai politikus. Namun corak militerismenya tiada luntur.
Prabowo Subianto mengenyam banyak pengalaman di dunia militer. Prabowo mengikuti pendidikan Akademi Militer (Akmil) Magelang dalam kurun waktu 1969 sampai 1974. Di TNI, Prabowo menempati sejumlah jabatan penting. Semua ia emban berjenjang.
Karier militer Prabowo Subianto
- Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha TNI AD (1976-1977)
- Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha TNI AD (1977-1983)
- Wakil Komandan Detasemen–81 Kopassus TNI AD (1983-1985)
- Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad TNI AD
- Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad TNI AD
- Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus TNI AD
- Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus TNI AD
- Komandan Komando Pasukan Khusus TNI AD
- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD (1995-1996)
- Pangkostrad TNI AD (1996-1998)
Karier militer Prabowo tak gemilang-gemilang saja. Ada kontroversi yang menyelimuti. Di posisi puncak sebagai Pangkostrad TNI AD, Prabowo dituduh terlibat dalam kudeta. Ia juga disebut memimpin operasi penculikan sembilan aktivis.
Pada 2013 lalu, dalam wawancara dengan Tempo, Prabowo sempat menyatakan hal menarik terkait bagaimana ia menghadapi oposisi, para aktivis, serta media massa yang kritis. Prabowo waktu itu mengatakan:
Komitmen saya menghadapi mereka sudah jelas. Kalau minta jaminan, jaminan apa? Saya sudah buktikan komitmen saya kepada konstitusi. Saya kira saya satu-satunya yang membuktikan diri pada UUD. Kalau Saudara ingat pada 1998, saya 34 batalion. Kalau dari segi kekuatan fisik, saya yang terkuat di Indonesia. Dan saya sempat dituduh mau kudeta, dan saya diberhentikan oleh presiden, dan saya ikuti perintah presiden tanpa perlawanan.
Di luar kontroversi keterlibatannya dalam sejumlah 'operasi hitam', Prabowo memang tentara yang kapabel. Kecakapan dan kepala briliannya terbukti di medan tempur. Letjen (Purn) TNI Yunus Yosfiah, seorang sahabat, pernah bercerita soal operasi lapangan pertama Prabowo, di mana ia membawa banyak buku di ranselnya yang membengkak.
Ransel itu diisi Prabowo dengan beragam literatur, termasuk majalah-majalah ekonomi yang mendominasi. "Bang, saya bawa ini (sebagai) bahan bacaan, bang," kata Prabowo kepada Yunus saat itu.
Ada satu kisah terkenal juga saat pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu bertempur di Timor Timur. Saat itu Prabowo menjabat pemimpin Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kondisi pasukan tengah kesulitan mendapat pasokan bahan makanan karena helikopter tak berani mendarat di wilayah mereka yang begitu rawan. Prabowo kemudian memimpin rekannya untuk tetap bertahan hidup dengan rebung dan singkong.
Dua tanaman itu jadi makanan sehari-hari Prabowo dan pasukan selama misi mengejar milisi, Fretilin. Cerita lain dari Timor Timur adalah tentang Prabowo yang terbiasa mengajar bahasa Inggris tiap malam.
Memang, Prabowo telah akrab dengan bahasa Inggris. Masa tumbuh kembang Prabowo dijalani di beberapa negara, mulai dari Malaysia, Swiss, hingga Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Pendidikan Prabowo dan ceritanya di Akmil bersama SBY
Di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Prabowo seangkatan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski seangkatan, Prabowo lulus belakangan ketimbang SBY.
Hermawan Sulistyo, Ketua Tim Investigasi Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998 mengatakan Prabowo adalah siswa yang kerap terlibat perilaku indisipliner, yakni kabur bersama sejumlah temannya ke Jakarta. Saat itu Prabowo kabarnya hendak datang ke acara Titiek Soeharto, perempuan yang kemudian sempat menjadi istri Prabowo.
Buntutnya, Prabowo sempat tak naik kelas. Dan yang menghukum Prabowo saat itu adalah Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, ayah Ani Yudhoyono, istri SBY. Prabowo pun lulus tahun 1974, setelah sebelumnya SBY lulus duluan di 1973.
Sebelum masuk Akmil, Prabowo menempuh pendidikan di banyak negara. Pendidikan dasar Prabowo ditempuh di Victoria Institution, Kuala Lumpur, Malaysia.
Prabowo kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya --dalam rentang waktu 1963-1964-- ke Zurich International School, Swiss. Pada 1964 hingga 1967, Prabowo melanjutkan pendidikan setara SMA di American School di London, Inggris.
Anak ekonom legendaris, Soemitro Djojohadikoesoemo memilih karier militer karena status kekeluargaan. Paman Prabowo --yang jadi inspirasi nama Prabowo-- bernama Soebianto Djojohadikoesoemo adalah prajurit gugur dalam pertempuran Lengkong.
Tiga pilpres dan posisi Menhan
Prabowo Subianto terjun ke politik dengan partainya, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Ia berkali-kali bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres).
Pertama, pada 2004. Kala itu, sebelum Partai Gerindra, Prabowo maju lewat Partai Golkar. Pemilu itu tak cuma bersejarah buat Prabowo, tapi juga bangsa Indonesia karena itu adalah pilpres pertama dalam sejarah negara Indonesia.
Prabowo gagal waktu itu. Ia kemudian mendirikan partai politiknya sendiri, Gerindra. Prabowo maju bersama Gerindra pada Pilpres 2009.
Awalnya Prabowo bakal maju bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir, yang ia gandeng sebagai calon wakil presiden. Namun koalisi itu layu sebelum berkembang.
Butuh lebih banyak kursi untuk memenuhi syarat pencalonan, Prabowo dan Gerindra pun ubah haluan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Prabowo mundur menjadi cawapres, sementara Mega di depan sebagai capres. Keduanya dikalahkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudyoyono (SBY) dan Boediono.
Pada 2014, Prabowo maju lagi. Kali ini Partai Gerindra sudah berkembang, dari semula 25 kursi parlemen menjadi 73 kursi. Daya tawar Prabowo makin tinggi. Prabowo pun maju di 2014 bersama Ketua PAN Hatta Rajasa. Keduanya dikalahkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Di Pilpres 2019, Prabowo kembali menghadapi Jokowi. Keduanya berganti pasangan. Prabowo bersama pengusaha muda, Sandiaga Uno. Sementara Jokowi menggandeng ulama, KH Ma'ruf Amin.
Prabowo kembali dikalahkan dalam kontestasi panas itu. Pilpres yang penuh benturan itu pada akhirnya berlanjut dengan menyatunya dua poros yang saling bertentangan. Prabowo diangkat Jokowi menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Ryamizard Ryacudu. Sementara, Sandi menyusul diangkat Jokowi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama.
Profil
Nama Lengkap
Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Tempat dan tanggal lahir
Jakarta, 17 Oktober 1951
Usia
69 tahun
Kewarganegaraan
Indonesia
*Baca Informasi lain soal SOSOK atau baca tulisan menarik lain dari Yudhistira Mahabharata.