Bagikan:

YOGYAKARTA - Nama Sjafrie Sjamsoeddin kembali menjadi perbincangan hangat setelah diangkat sebagai menteri dalam Kabinet Presiden Prabowo Subianto periode 2024-2029. Sjafrie, seorang jenderal bintang tiga yang telah pensiun dan memiliki hubungan dekat dengan Prabowo, ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Merah Putih Prabowo. Hal ini menegaskan kembali keterlibatan Sjafrie dalam dunia politik dan militer Indonesia yang sudah berlangsung lama.

Profil Sjafrie Sjamsoeddin

Sjafrie Sjamsoeddin bukanlah sosok baru di kalangan militer dan politik Indonesia. Hubungannya dengan Prabowo sudah terjalin lama, terutama ketika keduanya meniti karier di TNI Angkatan Darat. Kedekatan mereka tidak hanya terlihat di dunia militer, tetapi juga dalam karier politik Prabowo. Ketika Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada periode sebelumnya, Sjafrie juga diangkat sebagai penasihat khusus di Kementerian Pertahanan. Keduanya sering terlihat bersama dalam berbagai acara, baik yang bersifat formal maupun informal, termasuk dalam acara-acara kenegaraan.

Sebelum terjun lebih jauh ke dalam dunia politik, Sjafrie dikenal sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto. Kiprahnya dalam dunia militer sudah dikenal luas, terutama ketika ia turut mendampingi Presiden Soeharto dalam berbagai kunjungan luar negeri ke sejumlah negara penting seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan negara-negara di Timur Tengah. Jabatan strategis sebagai pengawal pribadi Soeharto ini semakin memperkokoh posisinya di dunia militer.

Lahir di Ujungpandang (sekarang Makassar) pada tanggal 30 Oktober 1952, Sjafrie memulai karier militer setelah lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 1974, yang kebetulan satu angkatan dengan Prabowo Subianto. Dari sini, karier militer Sjafrie terus menanjak, terutama di lingkungan pasukan elite Kopassus.

Di Kopassus, ia menempati berbagai posisi strategis, mulai dari Danton Grup I hingga menjadi Waasops Dan Kopassus pada periode 1975-1991. Karier militernya yang gemilang membawanya ke puncak ketika ia menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya pada tahun 1997, menggantikan Mayjen Sutiyoso yang saat itu terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Penunjukan sebagai Panglima Kodam Jaya merupakan salah satu tonggak penting dalam karier militer Sjafrie. Selain itu, ia juga menjabat posisi penting lainnya di dunia militer, termasuk sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI (Puspen TNI) dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan. Jabatan-jabatan tersebut membuatnya semakin dikenal sebagai salah satu perwira tinggi yang memiliki pengaruh besar di TNI.

Kontroversi dan Jabatan di Pemerintahan

Namun, perjalanan karier Sjafrie tidak sepenuhnya mulus, karena ia juga pernah tersandung beberapa kontroversi. Salah satu kontroversi terbesar yang melibatkan namanya adalah dugaan keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998. Ketika ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan pada tahun 2005, sejumlah aktivis menentang pengangkatannya karena dugaan keterlibatan dalam peristiwa tersebut. Meski demikian, kontroversi tersebut tidak menghentikan langkah Sjafrie dalam menjalani karier di pemerintahan.

Diketahui di tahun 2010, Sjafrie diangkat menjadi Wakil Menteri Pertahanan, menemanii Purnomo Yusgiantoro. Dalam posisi ini, ia turut bertanggung jawab atas berbagai kebijakan strategis di bidang pertahanan, termasuk modernisasi alutsista dan peningkatan kemampuan personel militer. Pengalaman dan reputasinya di dunia militer membuatnya dipercaya untuk menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan, baik dalam kabinet maupun di luar struktur pemerintahan.

Selain jabatan di Kementerian Pertahanan, Sjafrie juga terlibat dalam berbagai kegiatan nasional, termasuk dalam bidang olahraga. Pada tahun 2018, ia diangkat sebagai Wakil Ketua Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC), yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Asian Games di Indonesia. Peran pentingnya dalam ajang internasional ini menambah panjang daftar kiprahnya di luar dunia militer.

Di bawah pemerintahan Prabowo Subianto yang baru, Sjafrie kembali dipercaya mengemban tugas besar sebagai Menteri Pertahanan. Penunjukan ini mencerminkan betapa eratnya hubungan profesional dan personal antara Sjafrie dengan Prabowo. Kedekatan mereka yang terjalin sejak lama, ditambah dengan pengalaman dan keahliannya dalam bidang pertahanan, membuat Sjafrie dianggap sebagai sosok yang tepat untuk mengawal kebijakan pertahanan di bawah pemerintahan baru ini.

Dengan pengalaman panjang di dunia militer dan pemerintahan, Sjafrie diharapkan dapat melanjutkan tradisi pertahanan yang kuat, serta memastikan keamanan dan stabilitas Indonesia di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Peran pentingnya di kabinet Prabowo Subianto periode 2024-2029 akan menjadi sorotan, terutama dalam menghadapi isu-isu strategis di kawasan dan upaya menjaga kedaulatan Indonesia.

Selain itu untuk kepoin siapa saja Menteri di kabinet Prabowo-Gibran, baca juga: Presiden Prabowo Subianto Umumkan Susunan Kabinet Merah Putih\

Jadi setelah mengetahui profil Sjafrie Sjamsoeddin, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!