Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur, Apa Selanjutnya?
KRI Nanggala-402 (Sumber: US Pasific Fleet)

Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan seluruh awak KRI Nanggala-402 gugur. Status tersebut dipastikan setelah citra bawah air KRI Rigel dan ROV kapal MV Swift Rescue dari Singapura menemukan bukti otentik.

Hadi mengatakan sebagai langkah lanjutan dari pencarian badan kapal KRI Nanggala-402, pemerintah akan melakukan koordinasi dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO).

"Selanjutnya pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan ISMERLO, untuk mengupayakan langkah selanjutnya. Hal ini diperlukan karena untuk mengevakuasi KRI Nanggala-402 tentunya diperlukan kerja sama internasional," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, 25 April.

Sekadar informasi, ISMERLO memang merupakan lembaga yang memfasilitasi tanggapan internasional untuk kapal selam yang membutuhkan bantuan (DISSUB). Fokus organisasi militer ini adalah untuk menyelamatkan nyawa di laut. KRI Nanggala-402 sendiri membawa 53 awak saat hilang kontak pada Rabu lalu.

Apa itu ISMERLO

Sejak saat itu, ISMERLO aktif memberikan dukungan koordinasi profesional dari komunitas kapal selam internasional kepada TNI AL. ISMERLO didirikan NATO dan Kelompok Kerja Penyelamatan Kapal Selam (SMERWG) pada 2003, setelah tragedi kapal selam Rusia, Kursk, yang tenggelam di Laut Barents dan menewaskan 118 awak di dalamnya.

Bermarkas di Northwood, Inggris, organisasi ini beranggotakan tim ahli pembebasan dan penyelamatan kapal selam dari berbagai negara. Berdasarkan situs ISMERLO, setidaknya 15 negara dan satu tim NATO siap untuk mengerahkan bantuan ketika ada panggilan darurat.

Kelima belas negara tersebut yakni Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Swedia, Inggris, Brasil, Prancis, Italia, Rusia, Spanyol, Turki, dan Amerika Serikat (AS).

Dari jalur komunikasi ISMERLO inilah India dan Singapura mendapatkan informasi mengenai KRI Nanggala-402 dan memutuskan untuk mengirimkan kapal penyelamat. Selain India, Singapura dan Malaysia juga sudah mengerahkan kapal untuk membantu operasi penyelamatan KRI Nanggala-402.

Sedangkan Australia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat juga telah menyatakan siap mengerahkan personel untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402.

*Baca Informasi lain soal KRI NANGGALA-402 atau baca tulisan menarik lain dari Mery Handayani.

BERNAS Lainnya