Bagikan:

JAKARTA - Badminton World Federation (BWF) akhirnya turut memaksa Neslihan Yigit mundur dari All England 2021. Mundurnya Neslihan Yigit dipastikan ketika kontroversi soalnya meluas. Makin banyak pemain-pemain terbaik keluar arena duluan. Mau jadi apa All England 2021?

Pertanyaan itu tak muncul dari kepala kami. Tapi dari Viktor Axelsen, wakil tunggal putra dari Denmark. Di Instagram Story, Axelsen menulis:

Turut menyesal atas apa yang menimpa tim Indonesia dan Neslihan Yigit. All England tidak akan sama tanpa pemain-pemain terbaiknya.

Tak bisa dipungkiri. All England 2021 mengalami kehilangan besar. Neslihan Yigit adalah pemain dengan peringkat 30 di dunia. Dikutip dari situs BWF, pemain 27 tahun telah memenangi 461 gim di sepanjang kariernya.

Sementara, tim Indonesia? Tim Indonesia bulu tangkis Indonesia diproyeksikan sebagai kandidat kuat peraih sejumlah gelar All England tahun ini. Hal itu disampaikan Ketua Umum PBSI Agung Firman.

Ada target dan keyakinan besar yang dipasang PBSI untuk All England tahun ini. Menurut Agung para pemain Indonesia yang turun di All England 2021 sebagai tim berbahaya. Tim itu, kata Agung adalah salah satu kandidat terkuat untuk merebut gelar juara.

“Dengan persiapan kami sekarang, dengan kondisi yang ada di PBSI saat ini, memang salah satu jalan untuk membuat Indonesia tidak bisa menjadi juara adalah dengan tidak bisa bertanding,” cetus Agung dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 18 Maret.

“Karena kalau bertanding, kita memang pemain yang sangat berbahaya. Kita adalah kandidat juara satu yang paling kuat dan sudah mengalahkan (pemain-pemain) Inggris,” tambah Agung.

Ahsan/Hendra sempat kalahkan wakil Inggris

Pada babak pertama All England 2021 di Birmingham Arena, Birmingham Inggris, Kamis, 18 Maret dinihari WIB, wakil Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menaklukkan ganda putra tuan rumah, Ben Lane/Sean Vendy.

Permainan berjalan sengit selama 56 menit. Ahsan/Hendra dipaksa mengikuti rubber game, dengan skor akhir tercatat 21-18, 19-21, 21-19. Dengan kemenangan itu Ahsan/Hendra seharusnya melaju ke babak kedua All England 2021.

Ahsan/Hendra jadi bagian dari enam wakil Indonesia yang dijadwalkan main saat itu. Selain Ahsan/Hendra, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Jonathan Christie juga sempat main. Semuanya meraih kemenangan dan lolos ke fase selanjutnya.

Namun setelah kemenangan Ahsan/Hendra atas wakil Inggris, tiga wakil Indonesia lain yang belum sempat tanding diminta mundur. Mereka bahkan dinyatakan kalah WO: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Anthony Sinisuka Ginting.

Menurut klarifikasi Badminton World Federation (BWF), hal ini terjadi karena peraturan pemerintah Inggris. Otoritas kesehatan Inggris, National Health Service (NHS) meminta tim Indonesia agar melakukan isolasi mandiri selama sepuluh hari karena satu pesawat dengan seorang pasien COVID-19 dalam perjalanan dari Istanbul, Turki ke Birmingham.

Dengan ketentuan itu artinya tim Indonesia --baik atlet, ofisial, pelatih-- tak bisa keluar dari Crowne Plaza Birmingham City Centre hingga 23 Maret. Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri telah menghubungi otoritas pemerintahan Inggris.

Indonesia meminta sejumlah opsi dilakukan, termasuk tes ulang massal, menunda penyelenggaraan All England hingga penghentian turnamen sama sekali.

*Baca Informasi lain soal BULU TANGKIS atau baca tulisan menarik lain dari Yudhistira Mahabharata.

BERNAS Lainnya