Bagikan:

JAKARTA - Fadillah Arbi Aditama berhasil membuat bendera Merah Putih berkibar di tanah Spanyol. Pria asli Purworejo itu finis posisi pertama Race 2 FIM JuniorGP kelas Moto3. Fadillah membuat sejarah menjadi pebalap Indonesia pertama yang menang di ajang FIM JuniorGP. Apa yang diraih Fadillah hanyalah satu dari sederet prestasi yang ditorehkan Indonesia di pentas dunia.

Pebalap kelahiran 14 Juli 2005 tersebut juga mencatat rekor lainnya setelah menginjak podium tertinggi untuk pertama kali di musim kedua JuniorGP. Tak hanya menjadi pebalap Indonesia pertama yang menang di FIM Junior GP, Fadillah Arbi Aditama juga pebalap Asia pertama di turnamen tersebut musim ini.

Pebalap dengan nomor start 93 tersebut bukan satu-satunya yang berasal dari Asia yang tampil di ajang junior Moto3 musim 2023. Selain Fadillah, masih ada beberapa pebalap Asia yang tampil tahun ini. Mereka adalah duo Thailand Tactchakorn Buasr dan Danial Shahril serta wakil Jepang Kotaro Uchuimi, Shinya Ezawa, Kanta Hamada, dan Aoi Uezu.

“Saya berharap kemenangan ini bukan pertama dan terakhir, saya bakal berusaha memperbaiki diri,” tutur Arbi, di Jakarta, Senin (24/7/2023).

Fadillah Arbi Aditama meraih podium tertinggi FIM JuniorGP. (Instagram/@astrahondaracingteam)

“Saya kembali ke Eropa tanggal 14 Agustus. Di sana sudah ada serangkaian persiapan yang harus dijalani. Target saya pasti ingin jaga prestasi. Jadi sisa dua seri di JuniorGP saya berusaha mengamankan posisi lima besar untuk setiap serinya,” kata Arbi lagi.

Setelah berhasil mengumandangkan Indonesia Raya di Catalunya, Fadillah Arbi Aditama masih memiliki mimpi besar lainnya, yaitu jadi pebalap Indonesia pertama yang bertarung di kelas MotoGP. Namun, dia sadar butuh waktu dan kerja keras untuk merwujudkan mimpinya mengaspal di ajang balap motor paling elite di dunia tersebut. Target terdekatnya saat ini adalah menembus Grand Prix di Moto3 musim depan.

“Mimpi terbesar saya tentu jadi orang Indonesia pertama yang bisa balapan di kelas MotoGP. Target saya itu. Untuk tahun depan, dari diri saya sendiri ingin ke Grand Prix di Moto3. Tapi memang belum ada kepastian. Saya sudah siap [ke Moto3], motornya juga sama dengan yang ini,” ujar Arbi menambahkan.

Para Pelajar Ikut Harumkan Nama Bangsa di Berbagai Ajang

Sebenarnya Fadillah Arbi Aditama bukan satu-satunya yang berhasil membawa bendera Merah Putih ke tiang tertinggi di kancah dunia. Pada Juli lalu, Timnas Voli Indonesia juga berhasil menjuarai seri I SEA V League 2023. Ini adalah pertama kalinya Timnas Voli Putra Indonesia berhasil menjuarai ajang voli se-Asia Tenggara. Tim Merah Putih berhasil mengalahkan tim Thailand dengan skor meyakinkan, 3-1.

Prestasi membanggakan di bidang olahraga juga diraih Timnas Indonesia yang menyabet medali emas cabang sepak bola SEA Games 2023 di Kamboja. Tim Garuda Muda menundukkan Thailand pada partai final dengan skor meyakinkan, 5-2.

Ini sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 32 tahun lamanya untuk menggondol medali emas di turnamen olahraga antar negara ASEAN tersebut. Kontingen Indonesia finis di peringkat ketiga klasemen akhir medali SEA Games 2023 dengan raihan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu.

Prestasi yang berhasil ditorehkan anak bangsa tidak hanya dari sektor olahraga saja. Para pelajar Indonesia juga unjuk gigi di berbagai ajang kompetisi keilmuan internasional.

Para peraih medali perak dan perunggu dalam Olimpiade Matematika Internasional di Jepang. (Antara/HO-KBRI Tokyo)

Tim pelajar Indonesia membawa pulang tiga medali emas dan dua medali perak seusai berjuang di ajang Olimpiade Ekonomi Internasional (IEO) 2023 yang diselenggarakan di Yunani pada 24 Juli sampai 2 Agustus. Indonesia menempati peringkat kedua juara umum pada ajang yang diikuti 50 negara tersebut.

Para pelajar Indonesia lainnya mengharumkan nama bangsa di ajang Olimpiade Fisika di Tokyo, Jepang pada pertengahan Juli lalu. Tim Indonesia bersaing dengan 394 peserta dari 80 negara.

Mereka sukses meraih dua medali perak, satu perunggu dan dua honourable mentions. Di bidang matematika, pelajar Indonesia yang berkompetisi di Olimpiade Matematika Internasional ke-64 di Chiba, Jepang, mempersembahkan satu medali perak, tiga medali perunggu dan tiga honourable mentions.

Kenaikkan Indeks Pembangunan Manusia

Dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga membeberkan sederet prestasi Indonesia. Dia mengatakan Indonesia berhasil menurunkan angka stunting atau kekurangan gizi menjadi 21,6 persen dan menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 72,9 pada 2022.

“Menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022, dan menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sejak 2015 sampai 2023 sebesar Rp3,212 triliun,” kata Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu (16/8/2023), dikutip dari Antara.

Sebelumnya, data Bank Dunia menyatakan Indonesia naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper-middle-income) pada 2022. Ini adalah sebuah kemajuan mengingat Indonesia masih tergolong negara berpendapatan menengah-bawah (lower-middle-income) pada tahun sebelumnya.

Menurut data Bank Dunia, pendapatan nasional bruto atau Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia naik sekitar 9,8 persen secara tahunan, yaitu menjadi 4.580 dolar AS. Setahun sebelumnya, GNI per kapita nasional masih berada di angka 4.170 dolar AS. Perubahan kategori pendapatan Indonesia terjadi karena perekonomian nasional tumbuh 5,2 persen secara tahunan pada 2022 menurut Bank Dunia.

Meski demikian, GNI per kapita Indonesia pada 2022 justru turun satu tingkat menjadi peringkat kelima di Asia Tenggara. Indonesia berada di bawah Singapura dengan GNI per kapita 67.200 dolar AS, Brunei Darussalam 31.410 dolar AS, Malaysia 11.780 dolar AS dan Thailand 7.230 dolar AS. Di bawah Indonesia ada Vietnam, Filipina, dan terakhir Myanmar.

Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Ageman Songkok Singkepan Ageng dalam peringatan HUT ke-78 RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2023. (Setpres RI)

Tapi kita perlu menyadari bahwa cita-cita menuju Indonesia emas tidak akan mudah. Apalagi mengingat sederet masalah yang dihadapi, mulai dari pembangunan yang tidak merata, pengangguran, kualitas pendidikan, korupsi yang selalu ada di setiap pemerintahan, sampai isu kesetaraan gender yang tak kunjung usai.

Sektor pendidikan masih menjadi salah satu masalah yang perlu dibenahi, meski pemerintah terus mengupayakan pemerataan dan penghapusan “kastanisasi”. Sistem zonasi yang memiliki tujuan mulia sebagai upaya percepatan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh negeri justru amburadul.

Sistem yang digunakan sejak 2017 ini menjadi celah praktik kecurangan. Presiden Jokowi memberi isyarat soal apakah akan melanjutkan atau menghapus sistem zonasi dalam PPDB. Padahal, seperti salah satu ciri negara maju adalah tingkat pendidikan yang tinggi. 

Selain soal pendidikan, isu kesetaraan gender masih menjadi perhatian bersama di Indonesia. Indeks Kesenjangan Gender Global menunjukkan lima posisi teratas dihuni oleh negara-negara maju. Posisi pertama diduduki Islandia, kemudian diikuti Norwegia, Finlandia, Swedia, dan Jerman. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-87 dari 147 negara yang diriset World Economic Forum (WEF).

Masalah kesetaraan gender ini kembali mencuat ketika dua perempuan Indonesia, Yenny Wahid dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disebut-sebut sebagai bakal calon wapres pada pilpres tahun depan. Psikolog Kasandra Putranto menilai, masuknya perempuan untuk berpartisipasi dalam politik dan pemerintahan di Indonesia merupakan sinyal positif bagi pejuang kesetaraan gender.

Pemberantasan korupsi menjadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia yang visi Indonesia Emas 2045 benar-benar ingin diwujudkan. (Antara) 

“Beberapa indikasi peran perempuan semakin diakui dengan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam politik dan pemerintahan di Indonesia, hal ini dapat diartikan bahwa perjuangan kesetaraan gender semakin terwujud dengan terbukanya kesempatan bagi perempuan,” kata Kasandra Putranto kepada VOI.

“Persepsi lain bahwa hal ini bisa juga diartikan sebagai semakin terkikisnya budaya patriarki di Indonesia mungkin saja terjadi. Oleh karena itu budaya patriarki masih menjadi masalah yang relevan di Indonesia untuk terus diperjuangkan demi mencapai kesetaraan gender yang lebih baik,” Kasandra menambahkan.

Kabar baik lainnya adalah masalah stunting yang terus menjadi perhatian. Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Januari lalu, Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, menyebutkan bahwa prevelansi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022. Tapi angka tersebut masih di atas standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait prevalensi stunting yang harus di angka kurang dari 20 persen.

Deretan prestasi yang ditorehkan Indonesia saat ini bisa menjadi salah satu pilar mewujudkan target Indonesia Emas 2045. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merumuskan empat visi untuk menuju Indonesia Emas 2045, bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan yang ke-100.

Saat Kemerdekaan Indonesia berusia satu abad, salah satu targetnya adalah pendapatan per kapita Indonesia ditargetkan setara dengan negara maju. Dalam mewujudkan impian tersebut disusun Visi Indonesia tahun 2045 dengan empat pilar, yaitu pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan serta pemantapan ketahanan nasional, dan tata kelola pemerintah.

“Secara keseluruhan visi Indonesia 2045 mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas yang lebih tinggi, ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia, pemerataan yang berkeadilan di semua bidang pembangunan, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dan demokratis,” demikian dikutip laman resmi Bappenas.