JAKARTA - Aktivitas Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat membagikan minyak goreng gratis kepada warga di Lampung membuat heboh. Sambil berbagi, Zulhas mengampanyekan anaknya, Futri Zulya Savitri yang kemungkinan akan maju menjadi calon legislatif PAN Dapil Lampung.
Dalam video, terlihat Zulhas sempat berinteraksi dengan warga yang hadir.
“Ibu-ibu di sini katanya ada Minyakita (merk minyak goreng) murah ya? Disuruh beli berapa?” tanya Zulkifli Hasan.
“Sepuluh ribu,” jawab warga.
“Sepuluh ribu dapatnya? Dua liter. Uang sepuluh ribu sudah bawa? Uangnya dikantongin. Sepuluh ribu yang nanggung Futri. Tuh Futri. Kasih uangnya, kasih, kasih tuh sama tuan rumah. Tapi nanti milih Futri ya, oke? Kalau milih Futri, entar tiap dua bulan ada deh ginian,” sahut Zulhas.
Belum genap satu bulan diangkat sebagai menteri saja, Zulhas sudah ‘nakal’. Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berasumsi itu perilaku yang berpotensi melanggar etika. Memiliki kecenderungan penyalahgunaan jabatan.
“Pilkada masih 2024. Artinya, dia datang dengan fasilitas negara, tetapi untuk kepentingan personal,” kata Refly lewat akun Youtubenya, Senin (11/7).
Namun Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi membantah. Viva berasumsi Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN sah-sah saja meninjau acara partai. Lagi pula, acara dalam video tersebut digelar pada hari Sabtu.
“Pegawai ASN di pemerintahan libur. Acara itu bukan acara pemerintahan atau kementerian, tetapi itu acara partai,” kata Viva.
Adapun terkait Minyakita yang merupakan merk minyak goreng program Kementerian Perdagangan yang dibagi-bagikan, Viva mengklaim Futri sudah membelinya.
“Bang Zulkifli Hasan tentu mengerti dan memahami rambu dan peraturan perundang-undangan. Tidak akan abuse of power, menyalahgunakan kekuasaan sebagai menteri,” tuturnya, Selasa (12/7).
Presiden Jokowi tetap meradang. Jokowi mengingatkan Zulhas selalu ingat posisinya sebagai menteri dan terus fokus bekerja.
“Kalau menteri perdagangan yang paling penting urus seperti yang saya tugaskan kemarin bagaimana menurunkan harga minyak goreng menjadi 14 ribu atau di bawah 14 ribu. Paling penting itu, tugas dari saya itu," ucap Jokowi di Pasar Sukamandi, Subang Jawa Barat, Selasa (12/7).
Presiden Jokowi memang tengah fokus mengamati ketersediaan pasokan pangan dan energi. Dalam kunjungan kerjanya ke luar daerah, Presiden tak jarang menyempatkan diri menyambangi pasar-pasar tradisional untuk mengecek ketersediaan barang dan kisaran harga.
“Saya pun sama mengecek minyak goreng utamanya ini yang kita cek itu minyak curah loh ya. Jangan sekali-kali lari ke minyak kemasan yang premium yang kita cek adalah minyak goreng curah agar harganya di angka 14 ribu atau di bawahnya," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meminta agar seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju fokus bekerja, terutama menteri-menteri di bidang energi dan pangan. Presiden juga meminta fokus para menteri tidak terpecah.
Kelambatan Muhammad Lutfi
Tak hanya Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan sebelumnya, Muhammad Lutfi juga sempat berulah. Lutfi dinilai terlalu bungkam terkait kenaikan harga minyak goreng pada Maret lalu. Tak pernah ada laporan ke meja presiden padahal kenaikan harga sudah terjadi selama empat bulan.
“Harga minyak goreng sudah 4 bulan naik, tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi?,” kata Presiden Jokowi dalam sidang kabinet paripurna yang diunggah akun Youtube resmi sekretariat presiden, Maret 2022.
Jokowi sampai menekankan para menterinya memiliki sense of crisis. Tidak boleh bungkam dan harus mampu menjelaskan semua yang terjadi kepada rakyat.
”Harusnya diceritain dong kepada rakyat, ada empati kita gitu loh,” sambung Jokowi.
Terlebih, dalam kondisi pemulihan krisis. Kebijakan yang diambil harus tepat. Harus sensitif terhadap kesulitan rakyat.
“Jangan sampai, kita dianggap masyarakat tidak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi, Saya minta yang terkait dengan kebutuhan pokok, dirumuskan betul, tidak hanya minyak goreng. Dilihat satu-persatu urusan beras seperti apa, kedelai akan seperti apa, gandum akan seperti apa, Kalau kita semua diam tidak ada statement, hati-hati, kita dianggap tidak ngapa-ngapain,” terang Jokowi.
Sama halnya dengan Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II, Gita Wiryawan. Dia pun sempat kena ‘semprot’ Presiden Jokowi akibat saling melempar tanggung jawab kenaikan harga daging sapi dengan Menteri Pertanian saat itu, Suswono.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu juga melontarkan kritik soal kinerja beberapa menteri dalam kabinet Presiden Jokowi yang tidak maksimal, sebagai akibat fokus kerja yang terbagi.
"Kita melihat beberapa menteri itu sudah tidak fokus pada kerja-kerjanya. Pun kalau dia bekerja di kementeriannya bukan lagi dalam konteks memperkuat, membangun sistem yang kokoh dalam konteks kinerja kementerian tapi lebih pada penggunaan sarana prasarana di lembaga atau kementerian untuk memoles diri," ujar Masinton dalam diskusi daring yang ditayangkan lewat kanal YouTube, 11 Juni lalu.