JAKARTA - Joe Biden mengungguli Donald Trump pada jajak pendapat nasional pemilihan presiden Amerika Serikat. Namun hal itu tidak menjamin kemenangan. Masih banyak faktor, salah satunya melihat suara siapa yang paling unggul di daerah yang belum menentukan pilihannya secara ajek atau disebut juga swing states.
Pada pemilu sebelumnya, Hillary Clinton juga punya keunggulan yang sama atas Trump dalam pemilu 2016. Namun ia akhirnya kalah di electoral college.
Karena sistem pemungutan suara presidensial memberikan masing-masing negara bagian sejumlah suara elector, yang diberikan kepada pemenang negara bagian terlepas dari margin kemenangan yang tinggi. Oleh karena itu beberapa negara bagian yang masih mengambang dalam menentukan pilihan atau swing states, menjadi salah satu kunci penentu siapa yang akan terpilih menjadi presiden AS selanjutnya.
Daerah-daerah swing voters tentu menjadi sasaran berat oleh para juru kampanye baik dari kubu Biden maupun Trump. Lantas kira-kira siapa yang paling unggul meraup suara dukungan dari wilayah swing states ini?
Salah satu yang membuat jajak pendapat untuk memprediksi siapa yang unggul di wilayah swing states adalah The Guardian. Media ini mengambil rata-rata jajak pendapat selama 14 hari di delapan daerah yang punya status swing states.
Delapan daerah yang menjadi swing state yakni Florida, Pennsylvania, Ohio, Michigan, North Carolina, Arizona, Wisconsin, Iowa.
Dari delapan daerah tersebut, enam daerah swing states didominasi pemilih Biden. Keenam wilayah itu antara lain Florida, Pennsylvania, Michigan, North Carolina, Arizona, Wisconsin. Sementara hanya dua daerah yang mendominasi pemilih Trump, yakni Iowa dan Ohio.
Perbedaan dua data itu tidak beda jauh. Dari delapan swing states, data The Guardian menunjukkan Trump unggul di dua daerah. Sementara data RCP Trump menang tipis di tiga daerah.
Biden bukan cuma unggul dalam jajak pendapat di wilayah swing states. Ia juga unggul secara nasional. Menurut data The Guardian, ia unggul sebesar 50,7 persen, sementara Trump memperoleh 44 persen.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Pilpres AS, WNI Diminta Tetap di Rumah untuk Hindari Kerusuhan dan Penularan COVID-19
03 November 2020, 12:02
Meskipun jajak pendapat nasional adalah indikator yang buruk untuk memprediksi siapa yang akan menang pada Pemilu AS. Namun, hasil jajak pendapat yang kuat secara nasional bisa menunjukkan bagaimana perlombaan akan berkembang.