Bagaimana Metode Persalinan ERACS Membuat Nagita Slavina Pulih Lebih Cepat
Nagita Slavina dan Raffi Ahmad dalam konferensi pers (Sumber: Tangkapan layar YouTube)

Bagikan:

JAKARTA - Selebritas, Nagita Slavina melahirkan anak kedua yang diberi nama Rayyanza Malik Ahmad. Persalinan Nagita dilakukan dengan metode Encanced Recovery After Caesaeran Surgery (ERACS). Apa itu?

"Lahirannya itu caesar metode ERACS," kata Nagita saat konferensi pers virtual, Selasa, 30 November.

Nagita mengaku awalnya ingin melahirkan secara normal. Tapi, dengan pertimbangan kemudahan, ia dan sang suami, Raffi Ahmad sepakat menggunakan metode ERACS.

Proses persalinan berjalan cepat. Setelah memasuki kamar bersalin di pukul 07.00 WIB, Rayyana lahir 36 menit kemudian.

“Pengen cobain normal lagi tapi kan lagi pandemi banyak ritualnya lebih riweuh. Pas kemarin ada metode ini Alhamdulillah lebih mudah. Jadi kenapa enggak dicoba,” tutur Nagita.

Mengenal apa itu metode ERACS

Nagita Slavina dan Raffi Ahmad dalam konferensi pers (Sumber: Wikimedia Commons)

ERACS atau Enchanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS), pada prinsipnya adalah protokol operasi caesar yang tujuannya untuk mempercepat proses penyembuhan (recovery) dan mobilitas pasien. Ibu melahirkan yang menggunakan metode ERACS dimungkinkan melakukan pergerakan lebih cepat, yakni sekitar dua jam pasca-operasi dengan rasa nyeri yang minim.

Dikutip dari Hello Sehat, metode operasi ERACS melibatkan kolaborasi antara dokter kandungan --berperan sebagai operator, dokter anestesi, serta dokter anak. ERACS disebut-sebut sebagai perbaikan dari protokol operasi caesar lama.

Dalam protokol ERACS, pasien tidak harus berpuasa. Pasien hanya akan diminta mengatur pola diet, yang tujuannya menjaga kebugaran di masa-masa sebelum, selama, dan sesudah operasi. Secara teknis ada beberapa perbedaan antara metode ERACS dan operasi caesar konvensional.

Pertama, penggunaan jarum suntik. Dalam ERACS, yang digunakan adalah jarum atraumatic model pencan berukuran kecil. Selain itu dilakukan juga pengolesan emla sebelum penyuntikan anestesi. Dua hal itu mengurangi efek trauma pada bekas suntikan anestesi. Hasilnya, tak ada efek trauma punggung bekas suntikan pasca-operasi.

Kedua, dosis obat anestesi. Pada metode ERACS, pemberian obat anestesi dikurangi menjadi satu per empat. Pengurangan dosis ini dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan agar pasien dapat kembali bergerak lebih cepat. Dengan pasien yang lebih cepat bergerak, metabolisme tubuh juga akan lebih cepat, yang tentunya mendukung percepatan penyembuhan.

Ilustrasi foto (Javier de la Maza/Unsplash)

Perbedaan ketiga metode ERACS dengan caesar konvensional adalah teknik mengiris yang langsung ke dalam. Tim dokter menggunakan pisau bedah yang sangat tajam. Dengan teknik ini dokter akan mengiris mulai dari irisan pertama langsung dalam hingga ke selaput otot atau fascia.

"Sama seperti orang mengiris daging yang langsung teriris sampai dalam satu garis. Semakin kecil pisau yang dokter pakai, trauma ke kulit juga semakin sedikit," tertulis dalam artikel.

"Operasi caesar biasa mengirisnya satu satu sehingga menimbulkan rasa sakit dan irisannya jadi kurang bagus. Hal ini yang berpengaruh pada proses penyembuhan menjadi lebih lama."

Terakhir, keunggulan ERACS adalah penggunaan teknik tummy tuck. Tummy tuck dikenal sebagai teknik dalam operasi plastik. Biasanya dilakukan untuk merapikan perut bergelambir. Dalam persalinan ERACS, tummy tuck digunakan pada pasien yang ingin menyamarkan bekas luka bedah di perut mereka.

*Baca Informasi lain soal PENGETAHUAN atau baca tulisan menarik lain dari Yudhistira Mahabharata.

BERNAS Lainnya