JAKARTA - Sebagai seorang Jenderal, tentu saja Andika Perkasa sudah menyabet sederet tanda kehormatan atau kualifikasi brevet. Tanda kehormatan ia peroleh baik dari dalam maupun luar negeri. Mari kita bedah satu per satu.
Secara umum prajurit TNI yang telah melaksanakan latihan dan pendidikan tertentu di tiap-tiap Angkatan berhak memakai tanda kemahiran atau kualifikasi berupa brevet yang diakui dengan surat keputusan Kas Angkatan. Klasifikasi brevet yang ditentukan Kas Angakatan, seperti dikutip Henry S. Siswosoediro dalam Buku Pintar Calon Anggota TNI ada tiga. Brevet Utama, Brevet Khusus, dan Brevet Kehormatan.
Brevet Utama didapat melalui pendidikan yang lama latihannya minimal tiga puluh hari. Yang berhak mengeluarkan Brevet Utama adalah Komando Pendidikan atau Pusat Pendidikan tiap-tiap Angkatan.
Brevet Utama dipakai di atas saku baju sebelah kiri. Semakin atas letak brevet, semakin sesuai dengan korps yang bersangkutan. Di bawahnya adalah Brevet Utama yang didapat di luar korps yang bersangkutan.
Kalau dilihat dari baju yang dikenakan Jenderal Andika, setidaknya ada empat Brevet Utama. Pertama adalah Brevet Komando Pasukan Khusus.
Seperti dilansir laman kopassus.mil.id, tanda kualifikasi Brevet Komando Kopassus menandakan prajurit telah digodok dalam pendidikan yang mencakup kemampuan di bidang operasi darat, laut, dan udara. Prajurit berhak mengenakan Brevet Komando Pasukan Khusus apabila telah lulus pendidikan Komando Kopassus selama tujuh bulan.
Pendidikan Kopassus terbagi menjadi tiga tahap yakni basis, gunung hutan, dan rawa laut. Pada tahap basis prajurit dilatih pembinaan jasmani militer, kemampuan ilmu medan, pengetahuan senjata, menembak, demolisi, sampai ketangkasan militer seperti melempar pisau, renang, dan beladiri.
Lalu pada tahap gunung hutan, ada pelatihan penjejakan, anti-penjejakan, survival, dan penerapan ilmu medan. Pada akhir tahap ini seluruh prajurit diharuskan melintas medan dengan pakaian tempur lengkap dari Batujajar hingga Cilacap sejauh 500 km selama sekitar 1 minggu.
Saat sampai di Cilacap, kemudian prajurit memasuki tahap rawa laut. Latihannya dimulai dengan berenang melintasi selat menuju Pulau Nusakambangan. Pelatihan ini diakhiri dengan latihan pelolosan, dimana prajurit disiksa selama semalam penuh tanpa boleh membocorkan informasi.
Kemudian yang kedua adalah Brevet Cakra. Brevet ini didapat setelah menempuh latihan Cakra selama tiga bulan. Latihan ini meliputi survival, intelijen pertempuran, patroli, pertempuran jarak dekat, termasuk pembinaan fisik dan beladiri militer.
Lalu yang ketiga Brevet Terjun Bebas (Free Fall). Biasanya penyematan brevet ini dilakukan setelah 1,5 bulan menempuh kursus terjun bebas.
Keempat, Brevet Jump Master. Untuk mendapat tanda kemahiran ini, prajurit harus mengikuti kursus Jump Master. Biasanya seperti dikutip laman paskhas.mil.id, kursus Jump Master berlangsung selama dua bulan.
Seorang Jump Master setidaknya harus mampu menguasai teknik pelipatan parasut, teknik spotting, teknik exit, teknik melayang, teknik mengemudi, teknik pola, dan teknik pendaratan, serta prosedur darurat.
Lalu kelima, Brevet Penanggulangan Teror Kopassus atau Brevet Sat Gultor yang berada di kantong sebelah kiri. Prajurit yang berhak mengenakan brevet ini adalah mereka yang telah menjalani pendidikan untuk masuk ke Sat-81. Satuan ini bisa dibilang pasukan elitnya pasukan elit. Sebab, anggota Sat-81 atau Gultor diseleksi dari para prajurit Kopassus.
Keenam, Brevet Pandu Udara (Pathfinder). Pandu Udara adalah unit pasukan kecil yang diterjunkan ke daerah musuh sebelum pasukan utama diterjunkan. Ia berfungsi sebagai pengintai. Prajurit Pathfinder harus mampu membaca kondisi daerah pendaratan, mencari titik penerjunan, membuat tanda, mengamankan dan melaporkannya.
Brevet Kehormatan
Kalau Brevet Utama dan Brevet Khusus terletak di sebelah kiri baju, maka Brevet Kehormatan disematkan di kanan baju. Menurut Siswosoediro dalam Buku Pintar Calon Anggota TNI, Brevet Kehormatan terbagi menjadi dua: Brevet Kehormatan Luar Negeri dan Dalam Negeri.
Dari baju yang dikenakan Jenderal Andika, setidaknya ada enam Brevet Kehormatan. Pertama adalah Brevet Master Freefall Parachutist (Militer Amerika Serikat). Brevet terjun bebas militer dari Angkatan Darat AS ini seperti dikutip laman military.wikia.org diperoleh setelah menjalani pendidikan di Sekolah dan Pusat Peperangan Khusus Angkatan Darat AS.
Kemudian yang kedua Brevet Master Parachutist (Militer AS). Brevet ini diberikan kepada prajurit berkualifikasi penerjun dan Jump Master yang telah melakukan minimal 65 kali penerjunan dengan sedikitnya 25 kali dengan peralatan tempur selama 36 bulan.
Ketiga, Brevet Air Assault (Militer AS). Tanda kehormatan ini didapat oleh prajurit yang lulus dari Air Assault School. Prajurit ini juga harus sudah memiliki kemampuan serangan dari helikopter atau tiltrotor lewat teknik rappeling dan fast rope termasuk juga rigging operation dan slingloading operation.
Lalu keempat, Brevet Master Explosive Ordnance Disposal (Militer AS). Brevet ini cukup spesial, karena prajuritnya sudah terlatih untuk menjinakkan bahan peledak. Mereka juga dilatih untuk menangani pembuatan, pengeraham pelucutan, dan pembuangan amunisi peledak tinggi termasuk senjata nuklir, biologi, kimia, dan radioaktif.
Kelima, Brevet Parachutist Tentara Australia. Brevet ini diberikan oleh Angkatan Darat Australia kepada penerjun yang telah memenuhi syarat dan telah ditempatkan di unit pasukan yang juga mempunyai kualifikasi lintas udara.
Dan yang terakhir atau keenam, adalah Brevet Kehormatan Expert Markmanship Badge with Pistol Tab (Militer AS). Brevet ini hanya pantas diperoleh bagi prajurit berkualifikasi penembak tertinggi Angkatan Darat AS.
*Baca Informasi lain tentang JENDERAL ANDIKA PERKASA baca tulisan menarik lain dari Ramdan Febrian Arifin.
BERNAS Lainnya
BACA JUGA: