SEMARANG - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat membuka acara Bhayangkara Mural Festival di halaman Mapolda mengatakan bahwa institusi Polri bukan lembaga antikritik, dan siap menerima masukan dari masyarakat.
Memasuki era keterbukaan informasi dan kebebasan menyampaikan pendapat seperti saat ini, maka semua orang bisa menyampaikan masukan dan kritik. Namun Kapolda Irjen Ahmad Luthfi mengingatkan, saat menyampaikan kritik tetap harus sesuai fakta dan data yang ada.
Menurut Irjen Ahmad Luthfi, setiap masukan dan kritikan dari masyarakat akan ditampung dan didengarkan untuk perbaikan di masa mendatang.
"Saya sebagai Kapolda, sebagaimana prioritas bapak Kapolri program yang ke-13 terkait dengan manajemen media. Saya harapkan Polri tidak anti kritik, artinya siapa pun masyarakat boleh menyampaikan kritik kepada Polri secara konstruktif. Karena besar kecilnya Polri, ditentukan oleh masyarakat sekitarnya. Makin besar Polri, maka kontribusi masyarakat juga makin besar," kata Kapolda melalui pesan yang diterima VOI, Sabtu 30 Oktober.
BACA JUGA:
Lebih lanjut Kapolda menjelaskan, kegiatan lomba mural yang diadakan di tingkat Polda Jateng dan diikuti 35 Polres/Polrestabes se-Jateng itu dibuat untuk memfasilitasi para pekerja seni. Terutama, dalam rangka menyampaikan pesan moral dan kritikan membangun terhadap institusi Polri.
Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang hadir dalam pembukaan acara tersebut, mendukung Polda Jateng dalam membuka diri menerima masukan dan kritikan dari masyarakat. Sebab, kritikan yang berasal dari masyarakat pada intinya adalah bentuk cinta terhadap Polri.