Bagikan:

BEKASI – Kematian Novi Safitri (26) begitu tragis, kepalanya dihantam oleh suaminya dengan menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram. Seketika Novi tewas. Mirisnya lagi, kejadian itu dilakukan suami, Harry Purnama (30), di depan anaknya yang sedang tertidur bersama Novi.

Usut punya usut, ternyata Harry Purnama rekam jejak gangguan jiwa. Saat pembunuhan terjadi, Purnama diketahui baru pulang di rawat di rumah sakit jiwa (RSJ).

Kanit Reskrim Polsek Jatisampurna Iptu Valeryj Lekahena menuturkan, Harry dalam keadaan stress. Menurut Valeryj, Harry pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit.

"Sekitar 10 hari lalu, baru keluar dari RSJ Duren Sawit," ungkap Valeryj Lekahena kepada wartawan, Jum'at 29 Oktober.

Namun Valeryj belum bisa memastikan apakah pelaku saat keluar dari RSJ sudah 100 persen sembuh sembuh atau belum.

"Ya kalo diagnosa dokter (pada 10 hari lalu suami korban telah pulang) ya sudah diperbolehkan pulang. Ya berarti sudah bagus (sembuh)," ungkap Valeryj Lekahena.

Sementara dalam keterangan resmi di hadapan media, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombespol Aloysius Suprijadi masih melakukan pendalaman terhadap kejiwaan dari suami korban Harry.

"Saat ini penyidik melakukan pendalaman kita melakukan observasi terhadap yang bersangkutan juga melaksanakan pemeriksaan kejiwaan kepada pelaku," tegas Kombespol Aloysius Suprijadi, Jum'at 29 Oktober.

Aloysius melanjutkan, terkait kondisi apa yang terdengar bahwa tersangka tengah stres, pihaknya belum dapat menjelaskan secara rinci. Ia mengatakan masih dalam pendalaman.

"Ini sedang diobservasi untuk pemeriksaan ini kami membutuhkan waktu karena melihat yang bersangkutan juga kita butuh pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Novi Safitri ditemukan tewas di ruang tengah rumahnya dengan luka di bagian kepala, akibat dihantam tabung gas 3 kilogram oleh suaminya, pada Rabu 27 Oktober sekitar pukul 02.30 dinihari.