Bagikan:

JAKARTA - Moda transportasi massal Kereta Api direncanakan pemerintah akan turut menerapkan tes PCR bagi para calon penumpang. Tes PCR sebagai syarat penggunaan moda transportasi jalur darat ini. Terlebih, naik kereta harus PCR, banyak warga yang mengeluh.  

Menanggapi wacana ini, Wahyudin (28) calon penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat mengatakan bahwa kebijakan itu memberatkan sebagian masyarakat.

Dia keberatan karena dirinya sudah melakukan vaksinasi COVID-19 sehingga tidak perlu tes PCR ketika hendak berpergian. Apalagi harus mengeluarkan biaya tambahan.

"Buat apa kita vaksin kalo masih ada tes PCR. Padahal kan vaksin untuk menangkal virus. Terus buat apalagi tes PCR," kata Wahyu kepada wartawan di Stasiun Pasar Senen, Jumat 28 Oktober.

Dia menambahkan, apalagi jika naik kereta harus PCR yang hanya berpergian dengan jarak dekat seperti Jakarta-Bogor.

Kebijakan itu disebutnya otomatis akan merepotkan calon penumpang seperti dirinya jika harus terlebih dahulu melakukan tes PCR.

"Repot pasti, apalagi kalo kita bolak balik, misal mau dari Jakarta Timur ke Bogor repot lah. Gak setuju sih saya walaupun jarak jauh juga, kecuali dari luar negeri," katanya.

Meski pemerintah telah menurunkan harga tes PCR untuk Jawa-Bali sebesar Rp275 ribu, Wahyu menganggap nominal itu masih terlalu mahal bagi masyarakat menengah ke bawah.

"Cukup berat, terlalu mahal. Tak perlu lah naik kereta harus PCR," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan Sintia (32). Sintia mengatakan, syarat PCR untuk naik kereta api kurang perlu, bahkan mempersulit penumpang kereta api untuk bepergian.

"Waduh ribet ya. Kalau buat naik pesawat sama kapal laut enggak apa-apa. Tapi kalau kereta juga kurang perlu," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, akan memberlakukan tes PCR bagi moda transportasi umum. Secara bertahap penggunaan tes akan juga diterapkan pada transportasi lainnya selama dalam mengantisipasi periode Natal tahun baru.

Naik kereta harus PCR? Bagaimana pendapat kalian?