JAKARTA - Korea Selatan mengumumkan pada Hari Jumat akan membatalkan semua pembatasan jam operasional di restoran dan kafe, menerapkan paspor vaksin pertama untuk tempat-tempat berisiko tinggi seperti gym, sauna, dan bar, seiring usaha untuk hidup dengan COVID-19.
Fase pertama akan mulai berlaku pada Senin pekan depan dan berlangsung selama sebulan, kata para pejabat, dengan rencana menyerukan agar semua pembatasan dibatalkan pada Februari.
"Mulai 1 November, komunitas kami akan mengambil langkah pertama untuk melanjutkan kehidupan normal kami," ujar Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi, melansir Reuters Jumat 29 Oktober.
"Namun, kita harus sadar bahwa ini bukan berarti perang melawan virus corona telah berakhir, tetapi sebuah awal yang baru," sambungnya.
Dorongan itu datang ketika Korea Selatan bergulat dengan jumlah kasus harian yang tinggi, meskipun tetap jauh di bawah banyak negara yang paling parah dilanda dan infeksi serius serta kematiannya rendah.
Pekan lalu, Korea Selatan mencapai target vaksinasi penuh 70 persen dari 52 juta pendudukanya, membuka jalan bagi rencana untuk kembali normal. Sekarang, Negeri Ginseng telah memvaksinasi penuh sekitar 72 persen dari populasinya dan setidaknya telah memberiksan satu dosis vaksin kepada lebih dari 79,8 persen penduduk.
Meskipun tidak pernah mengalami penguncian, Korea Selatan telah berjuang melawan gelombang infeksi keempat sejak Juli, ketika pemerintah memberlakukan pertemuan ketat dan pembatasan jarak sosial.
Acara olahraga luar ruangan diizinkan untuk menampung hingga 50 persen penonton, sementara konser dan acara musik dapat dihadiri hingga 100 orang, terlepas dari status vaksinasi. Selain itu, orang yang disuntik akan diizinkan untuk mengonsumsi popcorn dan soda di dalam bioskop.
Kunjungan ke tempat-tempat berisiko tinggi seperti bar dan klub malam, gym dalam ruangan, sauna, dan bar karaoke akan memerlukan bukti vaksinasi, atau hasil tes COVID-19 negatif dalam waktu 48 jam.
Untuk mendukung rencana hidup dengan COVID-19, Korea Selatan juga telah meluncurkan aplikasi vaksinasi yang menggunakan teknologi blockchain, untuk melindungi privasi pengguna.
BACA JUGA:
Sementara pertemuan pribadi akan diizinkan dengan hingga 10 orang secara nasional terlepas dari status vaksinasi, restoran dan kafe akan membatasi hingga empat orang yang tidak divaksinasi per kelompok.
Pihak berwenang mengatakan, mereka akan fokus pada rawat inap dan tingkat kematian daripada mitigasi harian dan memperluas perawatan sendiri bagi mereka yang hanya memiliki gejala COVID-19 ringan.
Terpisah, Asosiasi Medis Korea (KMA) dan para ahli telah memperingatkan waktu peralihan ke strategi baru, dengan jumlah kasus yang relatif tinggi dan saat musim dingin mendekat, dapat memicu peningkatan kasus COVID-19.
Untuk diketahui, Korea Selatan melaporkan 2.124 kasus COVID-19 baru untuk Hari Kamis kemarin, menjadikan penghitungan kumulatifnya menjadi 360.536 infeksi dengan 2.817 kematian.