JAKARTA - Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan dilanda angin kencang pada Selasa, 26 Oktober lalu. Sejumlah wilayah terdampak angin kencang ini di Desa Mattiro Walie dan Desa Kolala yang berada di Kecamatan Maniangpajo, Desa Ugi dan Desa Pallimae di Kecamatan Sabangparau, Kelurahan Wiripalennae di Kecamatan Tempe.
Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menuturkan, bencana ini mengakibatkan ratusan rumah warga rusak.
"Sedikitnya 277 rumah warga rusak dengan rincian 45 rumah warga rusak berat, 60 rusak sedang dan 172 rumah rusak ringan," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis, 28 Oktober.
Untungnya, kata Abdul Muhari, tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini. Meski demikian, angin kencang di Wajo mengakibatkan 244 KK atau 909 jiwa terdampak dan 3 KK atau 2 jiwa terpaksa mengungsi.
"Fenomena cuaca ekstrim ini juga menyebabkan satu unit rumah ibadah dan dua unit fasilitas pendidikan mengalami rusak berat," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wajo melakukan upaya penanganan darurat pascakejadian. Bantuan berupa logistik tengah dipersiapkan bagi para warga yang terdampak.
"BPBD berkoordinasi dengan aparat pemerintah di tingkat kecamatan dan desa untuk melakukan pendataan di lokasi kejadian salah satunya dengan meminta data kependudukan warga," ungkap Abdul Muhari.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Sulawesi Selatan hari ini masih berpotensi hujan disertai kilat dan angin kencang di wilayah pesisir barat dan utara.
Sementara untuk Kabupaten Wajo masih berpotensi hujan ringan hingga Sabtu, 29 Oktober, dengan kecepatan angin berkisar 20 kilometer per jam.
BACA JUGA:
Analisa InaRISK juga menunjukan Kabupaten Wajo memiliki potensi risiko cuaca ektrim dengan kategori sedang hingga tinggi.
Karenanya, Abdul Muhari mengimbau kepada pemangku kepentingan didaerah setempat dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya yang disebabkan faktor cuaca.
"Ketika angin kencang berlangsung, segera amankan diri menuju ke bangunan yang kokoh. Diimbau untuk tidak berada di bawah pohon ataupun papan reklame ketika angin kencang terjadi," jelas Abdul Muhari.
"Perhatikan juga apabila berteduh di bawah bangunan yang terbuka, hindari potensi terkena material lain di sekitar, seperti lembaran seng yang dapat tertiup angin," lanjutnya.