Mahfud MD Minta Aparat Lanjutkan Kesuksesan Pengamanan PON XX Berulang Saat Peparnas Papua
Menkopolhukam Mahfud MD (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta agar kesuksesan pelaksanaan dan pengamanan PON XX Papua bisa berlanjut saat gelaran Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua yang akan diselenggarakan pada 2 hingga 15 November mendatang.

Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat evaluasi pelaksanaan pengamanan PON dan persiapan pengamanan Peparnas di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Agustus.

Mengawali rapat itu, Mahfud yang didampingi Menpora Zainuddin Amali dan Mendagri Tito Karnavian mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi aparat keamanan di tingkat pusat maupun daerah atas terlaksananya PON Papua secara aman, nyaman, dan mendapat sambutan luas dari masyarakat.

"Selaku penanggung jawab keamanan pelaksanaan PON dan Peparnas berdasarkan Instruksi Presiden, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi, sekaligus berharap agar sukses pengamanan PON di Papua ini berlanjut hingga sukses pengamanan Peparnas bulan Nopember besok," kata Mahfud dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Rabu, 27 Oktober.

Ia juga mengatakan Peparnas XVI Papua juga akan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan untuk menghindari munculnya klaster COVID-19.

"Jangan sampai Peparnas besok membuat noda, karena itu kita ketemu hari ini untuk menjamin keamanan dan penegakan protokol kesehatan saat pelaksanaan event yang akan berlangsung di Jayapura," ungkap eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

Sementara itu, Menpora Zainuddin Amali mengatakan ada hal lain yang perlu jadi perhatian selain masalah pengamanan dan protokol kesehatan. Salah satunya adalah terkait dengan pelayanan yang jadi prioritas.

Setidaknya, ada 12 cabang olahraga dilombakan Peparnas XVI Papua dan semuanya akan berlangsung di Kabupaten dan Kota Jayapura. "Peparnas walaupun lebih sedikit jumlah atlet dan offisialnya yang sekitar 3500 orang tapi lebih sensitif karena itu perlu kualitas pelayanan yang lebih baik dari PON," pungkasnya.