Bagikan:

JAKARTA— Penyelenggaraan PON XX tahun 2021 di Papua telah membawa dampak signifikan bagi perekonomian provinsi tersebut. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua bahkan memperkirakan penyelenggaraan even olahraga nasional itu membawa peningkatan PDRB sebesar Rp950 miliar–Rp1,5 triliun atau 0,7-1,10 persen terhadap dasar ADHK 2020.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga dalam siaran pers di Jayapura, Minggu, 24 Oktober mengatakan sektor yang mengalami peningkatan terbesar adalah sektor konstruksi dengan peningkatan Rp778 miliar-Rp926 miliar atau 4,2-5,0 persen.

"Dampak PON langsung dirasakan oleh pelaku usaha dan masyarakat umum," katanya.

Menurut Tigor, dampak langsung dirasakan oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang tercermin pada peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen ke level 142, meningkat dari 124 pada triwulan II-2021.

"Selanjutnya, UMKM yang turut berpartisipasi dalam PON XX diperkirakan turut mengalami peningkatan omset hingga 60 persen," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk sektor perdagangan diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp52 miliar–Rp105 miliar di mana sektor transportasi dan pergudangan diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp71 miliar-Rp110 miliar atau 1,94 persen (yoy) pada 2021 yang didorong oleh peningkatan kuantitas maupun harga tiket pesawat.

"PON XX 2021 sukses dilaksanakan oleh Provinsi Papua, hal tersebut, memberikan dampak signifikan dan menjadi pendorong pemulihan ekonomi sektor non tambang di Papua," katanya.

Dia menambahkan dengan didukung oleh penanganan COVID-19 yang semakin baik, akan menjadi kunci pemulihan ekonomi Papua lebih lanjut.

Untuk itu, upaya peningkatan vaksinasi, sosialisasi yang berkelanjutan, peningkatan kesadaran masyarakat, serta penanganan kasus COVID-19 yang baik, perlu dijaga keberlangsungannya dengan didukung penerapan protokol 6M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas, Menjaga pola makan sehat).