Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyoroti perkembangan kasus COVID-19 di DKI Jakarta yang terus naik dalam beberapa waktu belakang.

Berdasarkan hasil analisis per 26 Juli, Wiku menyebut naiknya kasus COVID-19 mengakibatkan semua kota di DKI Jakarta masuk menjadi zona merah. Yang artinya, lima kota administratif di Jakarta memiliki risiko penularan yang tinggi.

Sementara, satu kabupaten yaitu Kepulauan Seribu, yang tadinya masuk zona hijau berubah menjadi zona oranye. Artinya, ada sejumlah warga Kepulauan Seribu yang kini memiliki kasus COVID-19.

"Pada 19 Juli lalu, hanya ada dua wilayah yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Barat dengan risiko tinggi yaitu zona merah. Pada Minggu 26 Juli ada (pertambahan menjadi, red) lima kota di Jakarta yang beresiko tinggi," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 28 Juli.

Kemudian pada Minggu 21 Juli Kepulauan Seribu belum terdampak. "Sekarang sudah menjadi risiko sedang. Ini harus kita cermati bersama," lanjut dia.

Wiku melanjutkan, dalam minggu terakhir, pertambahan kasus COVID-19 di DKI meningkat cukup drastis dari seminggu sebelumnya. Akumulasi kasus dalam satu minggu sebelumnya adalah 1.880 kasus, minggu ini meningkat menjadi 2.679.

"Ini adalah peningkatan yang cukup pesat," ucap Wiku.

Dalam kategorisasi usia, jumlah kasus positif pada usia 18 sampai dengan 59 tahun mencapai 80 persen. Sedangkan, jumlah kasus meninggal dari sisi usia paling banyak di atas 45 tahun, sebesar 80 persen. 

"Artinya, penularan bisa terjadi di kelompok usia relatif produktif dan korban meninggal justru pada usia lanjut," ungkap Wiku.

Berikutnya kategorisasi dari jenis kelamin. Kasus positif COVID-19 pada kelompok laki laki sebanyak 52,13 persen. Sedangkan perempuan adalah 47,87 persen. 

Namun, jika dilihat dari jumlah yang meninggal, kasus positif dari jenis kelamin adalah laki-laki sebesar 61,26 persen, sedangkan perempuan 38,74 persen. 

"Ini perlu menjadi perhatian kita semuanya khususnya masyarakat di DKI Jakarta dan juga pemerintah daerah agar betul-betul dapat memperhatikan kondisi ini untuk memperbaiki kondisi ini untuk memperbaiki kondisinya," tutup Wiku.