Bagikan:

JAKARTA - Pekan lalu, pasukan Batalyon Tim Pertempuran (YTP) Raider 100/PS kaget mendengar suara pesawat fighter asing mendekati daerah konsentrasi latihan tempur mereka di Dolok Panribuan Kompleks, Simalungun, Sumatera Utara.

Pesawat yang belum diketahui identitasnya itu terus bermanuver, diduga kuat melakukan pengintaian. Sadar kondisi berbahaya, Komandan YTP Raider 100/PS bergerak tangkas melakukan koordinasi dengan satuan perkuatan dan memerintahkan kepada komandan pasukan terdepan agar waspada serta terus mengamati.

Tak berselang lama, pesawat tersebut berhasil diidentifikasi milik Negara Andara “Musang” (istilah pesawat tempur asing) itu sudah semakin dekat dengan kedudukan daerah YTP. Bahkan hasil pengamatan akan menembakkan rudal sehingga Komandan YTP Raider 100/PS segera meminta bantuan tembakan kepada satuan pertahanan udara.

Melalui komunikasi radio, Komandan YTP Raider 100/PS meminta Komandan Yonarhanud 13/PBY untuk melakukan 'perisai udara' terhadap gangguan “Musang” Republik Andara itu.

Tanpa menunggu lama, Yonarhanud Rudal 13/PBY yang sudah menyiapkan alutsista pertahanan udara. Dan langsung menembakkan Rudal Starstreak jenis MMS (Multi Mission System).

Detik berikutnya, terlihat jelas di udara Rudal Starstreak yang merupakan salah satu rudal canggih milik pasukan jajaran TNI AD ini meluncur dan mengejar “Musang” Republik Andara.

Hanya dalam sekejap, Rudal Starstreak itu telah mengekor di belakang “Musang” Republik Andara yang berusaha menghindar dan coba melarikan diri.

Namun, kecepatan jelajah Rudal Starstreak yang begitu dahsyat tak bisa ditandingi “Musang” Republik Andara, sehingga tertembak dan seketika hancur berkeping-keping.

Seluruh kejadian tersebut merupakan skenario dalam kegiatan latihan drill tempur YTP R-100/PS yang digelar dalam beberapa hari ini seperti dikutip dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam I/BB, Minggu 24 Oktober kemarin.