Depresi, Wanita di Deli Serdang Diduga Bunuh Keponakan Lalu Gantung Diri
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

MEDAN - Wanita berinisial H br Pandiangan (50) ditemukan tewas gantung diri di kediamannya Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Sebelum bunuh diri, diduga H terlebih dulu membunuh keponakannya Sn br Simorangkir (20). H diduga depresi setelah ditinggal suami meninggal sekitar 3 bulan yang lalu. 

Saat ditemukan, H br Pandiangan ditemukan tewas dengan gantung diri di dalam kamar depan rumah. Sementara Sn br Simorangkir ditemukan tewas dengan kondisi berlumuran darah.

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh anak H br Pandiangan, R.T br Pasaribu (14). Saat itu, RT baru pulang dari menginap dari rumah saudaranya. 

RT br Pasaribu awalnya curiga karena pintu rumah masih terkunci dari dalam dan tidak ada sahutan saat digedor dan dipanggil. Karena curiga, lalu RT br Pasaribu mencoba mencongkel pintu rumahnya dengan menggunakan pisau dapur yang dipinjamnya dari tetangga. 

Namun usahanya sia-sia dan tidak berhasil, lantaran pintu rumahnya tidak bisa dibuka. Kemudian RT br Pasaribu meminta bantuan kepada tetangganya E Hutajulu untuk membantu membongkar pintu rumahnya. 

Setelah pintu rumahnya terbuka lantas RT Pasaribu langsung menuju ruangan ke belakang rumahnya. Saat ke ruangan belakang RT Pasaribu kaget lantaran melihat sepupunya sudah terbaring di lantai dengan posisi tubuhnya berlumuran darah. 

Bukan hanya itu, saat akan keluar rumahnya untuk meminta tolong ke warga sekitar, saksi melihat kalau ibunya juga sudah meninggal di dalam kamar depan dengan posisi tubuh tergantung.

"Kami bongkar pintu rumahnya karena nggak bisa terbuka, pas dibuka di dalam sudah ada 2 orang meninggal dunia. Yang satu di ruangan belakang dengan posisi tubuh tergeletak di lantai dengan banyak darah dan orang tua RT. Pasaribu, tergantung di dalam kamar depan rumahnya," ujar tetangga korban EH, Minggu, 24 Oktober.

Selanjutnya, pihak warga langsung menghubungi Kepala Dusun 13 Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal. Lalu Kepala Dusun 13 Desa Muliorejo, meneruskan ke Polsek Sunggal. 

Mendapat laporan dari Kadus 13 Desa Muliorejo, tim Polsek Sunggal langsung menuju ke lokasi melakukan penyelidikan bersama tim inafis Polrestabes Medan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Plt Kapolsek Sunggal, AKP P Panjaitan, melalui Kanit Reskrim Polsek Sunggal, AKP Budiman Simanjuntak membenarkan peristiwa itu. SN br Simorangkir, menurutnya, tewas dengan luka di bagian belakang kepala dan di bagian perut. 

"Serta untuk diduga pelaku H br Pandiangan dengan posisi gantung diri dan bercak darah di kakinya," kata AKP Budiman. 

Dari lokasi, turut diamankan barang bukti berupa 1 batang kayu dan pisau di dekat tubuh korban Sn br Simorangkir. 

"Selanjutnya, kedua jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan Autopsi guna penyelidikan lanjut," kata dia.