Bagikan:

PANDEGLANG - Warga Kampung Juhut Noval, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten, dikejutkan oleh peristiwa bunuh diri seorang pelajar wanita bernama Harsulis Nur Rochmah (18) di sebuah kontrakan.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh pemilik kontrakan pada Jumat pagi pukul 08.00 WIB, dalam kondisi tergantung dengan seutas tali di pintu dapur.

Tim Inafis Polres Pandeglang segera tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP guna memastikan penyebab kematian korban. Beberapa teman sekolah korban tampak menangis setelah mengetahui korban meninggal bunuh diri.

Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Pandeglang, Bripka Bayu Kurniawan, mengungkapkan bahwa korban diperkirakan telah meninggal 12 hingga 18 jam sebelum ditemukan. Dari olah TKP, ditemukan beberapa barang bukti dan luka lebam di beberapa bagian kaki.

"Kita mendapatkan informasi tentang dugaan gantung diri di wilayah Juhut dan segera cek TKP. Korban sudah diturunkan dari gantungan. Kita belum bisa memastikan apakah ini benar-benar kasus gantung diri karena tidak didampingi tim kesehatan," ujar Bripka Bayu Kurniawan, Minggu 4 Agustus.

Dari olah TKP, Tim Inafis Polres Pandeglang menemukan sejumlah barang bukti, seperti seprai yang diduga digunakan korban untuk mengikat lehernya serta handphone milik korban.

"Kita evakuasi dulu ke Rumah Sakit Berkah untuk divisum. Barang bukti yang kita temukan termasuk seprai yang diduga digunakan untuk gantung diri, handphone korban, dan pisau yang belum diketahui fungsinya. Terdapat juga luka lebam di kaki kiri dan betis korban, tetapi belum diketahui penyebab pastinya," tukasnya.

Seorang kerabat korban, Mega Silvia mengungkapkan bahwa sehari sebelum ditemukan tewas, korban sempat mencurahkan isi hatinya tentang kekasihnya. Korban merasa depresi karena kekasihnya mengingkari janji. Menurut Mega, korban sebelumnya juga mengaku berniat bunuh diri dengan menyayat tangannya.

"Terakhir bertemu kemarin malam, dia menginap di rumah. Dia cerita tentang pacarnya yang sekelas, katanya pacarnya brengsek. Pacarnya sudah menyetubuhi teman saya lalu memutuskannya. Teman saya sampai mendapat perlakuan kasar dari pacarnya," kata Mega.

Mega menyebutkan, saat korban menginap di rumahnya, korban dan pacarnya sempat cekcok melalui telepon. Keributan itu berlanjut hingga pacarnya datang ke rumah Mega dan menghina korban sebagai wanita murahan karena korban meminta pacarnya bertanggung jawab setelah menyetubuhinya.

"Saat dia menginap, mereka berantem lewat handphone. Lalu pacarnya datang dan menghina dia dengan kata-kata kasar. Dia sudah memberikan tubuhnya karena diminta oleh pacarnya," tukasnya.

Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang untuk penyelidikan lebih lanjut.

Melihat krisis kesehatan mental yang semakin melonjak dan tingginya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh remaja psikologi klinis forensik, Kasandra Putranto mengatakan ada beberapa pemicu seseorang melakukan hal tersebut.

"Faktor yang dapat mempengaruhi orang untuk bunuh diri adalah tingkat depresi yang tinggi, kecerdasan emosi yang rendah tipe kepribadian dan minimnya dukungan sosial," kata dia beberapa waktu lalu.

Kasandra menyarankan untuk mengarahkan seseorang tersebut mencari bantuan lebih lanjut dari tenaga profesional. Dukungan psikolog atau psikiater dapat membantu individu mengatasi masalahnya.