Bagikan:

BANGLI - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menegaskan pentingnya antisipasi untuk menghindari kejadian bencana yang menyebabkan timbulnya korban. 

Hal ini disampaikan Risma saat mengunjungi korban gempa di Rumah Sakit Umum Bangli dan di Desa Trunyan, Kabupaten Bangli, serta Desa Ban, Kabupaten Karangasem.

“Bukan hanya untuk melihat kondisi itu, tapi memetakan bagaimana untuk antisipasi supaya tidak ada korban,” ujar Mensos Risma ketika mengunjungi korban gempa bermagnitudo 4,8 di Desa Trunyan, Kabupaten Bangli, Bali dikutip Antara, Senin, 18 Oktober.

Risma mengatakan telah berdiskusi dengan warga Desa Trunyan terkait permintaan mereka untuk pengadaan kapal demi membantu evakuasi jika kembali terjadi longsor dan menutup akses jalan keluar masuk desa.

Dia memastikan Kementerian Sosial (Kemensos) akan membantu untuk perahu dan tenda bagi tempat pengungsian aman jika terjadi hujan atau bencana lain dengan lokasi yang dipilih oleh pemerintah desa.

“Kalau logistik sudah kami siapkan, kalau hari ini, saat ini, mereka sudah tidak ada masalah. Cuman kan justru kami yang harus siapkan antisipasinya supaya tidak ada terjadi lagi korban,” ujar Risma.

Saat ditemui, Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Trunyan I Made Warjaya mengatakan masyarakat terdampak sudah dievakuasi ke wilayah lain di desa dan yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.

Namun, kata dia, masih terdapat masalah dengan tertutupnya akses jalan darat desa yang berada di tepian Danau Batur itu akibat longsor yang terjadi pada Sabtu, 16 Oktober.

“Memang dari pemerintah telah melakukan berbagai usaha, termasuk juga membawa alat berat, tapi masih terkendala situasi medan yang berat,” kata Warjaya.

Dalam kunjungan tersebut Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa paket makanan anak, selimut, kasur, tenda gulung dan lain sebagainya dengan total bantuan logistik bernilai sebesar Rp248.189.122.

Dalam kunjungan tersebut, Mensos juga menyerahkan santunan ahli waris untuk dua orang korban meninggal di Bangli, masing-masing Rp15.000.000 dan luka berat tiga orang, masing-masing Rp5.000.000.

Santunan ahli waris untuk satu orang korban meninggal di Kabupaten Karangasem Rp15.000.000, santunan luka berat tiga orang, masing-masing Rp5.000.000 dan santunan luka ringan tiga orang masing-masing Rp6.000.000.

Total nilai santunan di kedua daerah itu sebesar Rp81.000.000. Dengan demikian total bantuan Kemensos, baik berupa bantuan logistik maupun santunan sebesar Rp329.189.122.