Bagikan:

JAKARTA - Kapolsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara dicopot buntut dari viral ibu pedagang di Pasar Gambir, Deli Serdang, jadi tersangka padahal dianiaya preman. Eks Kapolsek Percut Sei Tuan langsung diperiksa Propam.

“Saya sampaikan bahwa buntut dari persoalan tersebut kemarin Kanit Reskrim telah ditarik dan menyusul Kapolsek Percut Sei Tuan saat ini sudah dimutasikan. hal tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolda yang bersangkutan dimutasikan sebagai perwira yanma Polda Sumut dalam rangka pemeriksaan Propam,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis, 14 Oktober.

Posisi Kapolsek Percut Sei Tuan kini dijabat Kompol Muhammad Agus Setiawan. Pencopotan pejabat lama ditegas Mabes Polri karena tidak profesional menangani perkara.

“Tentunya terkait ketidak profesionalannya dalam melaksanakan tugas. tentu hal ini akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut selain hukuman administrasi saat ini proses pemeriksaan oleh Bidang Propam Polda Sumut sedang berjalan,” kata Ramadhan.

Viral Ibu Pedagang Sayur Dipukul Preman

Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan pedagang wanita dipukuli pria preman viral di media sosial. Peristiwa terjadi terjadi di Pasar Gambir, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Di dalam video terlihat suasana pasar yang ramai dan terjadi keributan antara 2 preman dengan pedagang wanita berbaju pink.

Terlihat pedagang wanita berteriak dan meringis kesakitan lantaran menerima pukulan dan tendangan preman tersebut. 

"Pedagang wanita ini babak belur dihajar dua orang preman di Pasar Gambir Tembung. Kasusnya pun sudah dilaporkan ke Polsek," tulis narasi video.

Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Jan Pieter mengatakan seorang pelaku penganiayaan telah ditangkap polisi.

"Telah kita amankan yang viral di media sosial, yang menganiaya pedagang kaki lima (PKL) seorang ibu yang terjadi di Pasar Gambir, Kecamatan Percut Sei Tuan," katanya, Selasa, 7 September. 

AKP Jan Pieter mengatakan, tersangka kini masih menjalani pemeriksaan. Namun dari penyelidikan sementara, motif penganiayaan dipicu masalah parkir becak motor (betor).

"Motifnya itu dikarenakan ibu yang jualan di tempat itu, barang-barangnya di letakkan di becak. Posisinya di depan jalan," ujar AKP Jan Pieter.

Selanjutnya, BS yang kebetulan melintas melihat posisi becak memakan badan jalan. Dia merasa terganggu lalu meminta becak itu dipindahkan.

"Disampaikan agar becaknya digeser jangan di depan jalan, dibuat lalu terjadi cekcok. Dan pada saat itu terjadilah dorongan tendangan yang dilakukan terlapor," sebutnya.

Terkait dugaan BS adalah preman, polisi masih mendalaminya.

"Sejauh ini yang kita tahu, bukan preman di situ dia. Keterangan si tersangka, dia itu kesitu secara spontan kejadiannya, kebetulan lewat," katanya.