Viral Polisi Pukul Warga di Deli Serdang, Langsung Dinonaktifkan, Kapolres Minta Maaf
POLDA SUMUT/ANTARA

Bagikan:

MEDAN - Beredar video oknum polisi memukul warga di Deli Serdang, Sumatera Utara. Video ini dibagikan di media sosial.

Dalam video itu, oknum polisi itu memukul pria hingga terjatuh. Kapolresta Deli Serdang, Kombes Yemi Mandagi membenarkan peristiwa tersebut. Oknum polisi itu bertugas di Satlantas Polresta Deli Serdang bernama Aipda Gonsalves. 

Sedangkan, warga yang menjadi korban merupakan pengendara motor bernama Andi Gultom.

"Pada Rabu, 13 Oktober, sekira pukul 11.00 WIB, (saat itu) Personil Satlantas Deli Serdang, sedang berada di Simpang (jalan) Cemara dalam melaksanakan tugas," ujar Kombes Yemi saat memaparkan peristiwa itu di Mapolresta Deli Serdang, Kamis, 14 Oktober.

Saat itu, kata Yemi terjadi selisih paham antara keduanya. Lalu, Aipda Gonsalves memukul Andi Gultom.

"Akhirnya menyebabkan personel kita melakuan pemukulan terhadap saudara Andi Gultom yang dilakukan oleh Aipda  Gonsalves," ujar Yemi.

Namun, Kombes Yemi tidak menjelaskan secara detail penyebab perselisihan antara keduanya. Pasca-insiden itu, Yemi mengatakan pihaknya telah mengunjungi korban dan berjanji menanggung biaya pengobatan Andi Gultom. 

Mewakili institusi Polri, Kombes Yemi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan keluarga korban.

"Rekan rekan sekalian terutama pada keluarga Andi Gultom, atas nama pimpinan, Polda Sumut, Bapak Kapolda, Kapolresta Deli Serdang, mengucapkan permohonan maaf sebesar besarnya kepada keluarga," kata dia. 

Terhadap Aipda Gonsalves, Yemi menyebutkan pihaknya langsung dinonaktifkan yang bersangkutan sebagai personel Satlantas.

"Aipda Gonsalves saya nonaktifkan sebagai anggota lalu lintas, dalam rangka pemeriksaan di Propam Polresta Deli Serdang," sebutnya.

Kepada jajarannya, Yemi berpesan agar tindakan ini tidak terulang lagi. Sebab seharusnya, polisi menjadi pelindung masyarakat.

"Kepada jajaran ini mejadi pelajaran  berharga, untuk tidak terulang kembali. Karena tindakan itu menyakiti hati masyarakat," ujar Yemi.