Angka Pengangguran Tinggi, DPRD Minta BUMD DKI Gaet Tenaga Kerja Lulusan SMA-SMK
DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PAN, Lukmanul Hakim meminta badan usaha milik daerah (BUMD) DKI serap tenaga kerja lulusan SMA dan SMK menjadi pegawai di perusahaannya.

Kemudian, Lukman juga meminta BUMD menerapkan konsep link and match dengan Balai Latihan Kerja (BLK) agar dapat menambah keterampilan calon pekerja dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

“Dengan menggunakan konsep link and match, saya berharap ada konektivitas antara angkatan kerja-badan pelatihan kerja-perusahaan. Sehingga kedepannya kita dapat menciptakan SDM unggul, serta menyediakan lapangan kerja yang sesuai melalui BUMN/BUMD dan perusahaan swasta," kata Lukman dalam keterangannya, Kamis, 14 Oktober.

Lukman menyebut upaya ini memrupakan tanggung jawab bagi perusahaan milik daerah untuk membantu menyerap tenaga kerja yang ada di Ibu Kota.

Sebab, kata dia, angka pengangguran di Jakarta saat ini cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2020, tingkat pengangguran terbuka Provinsi DKI Jakarta sebesar 10,95 persen atau setara dengan 572.780 orang.

Angka ini meningkat dari tingkat pengangguran pada tahun 2019 sebesar 4,41 persen atau sebanyak 233.378 orang.

Begitu juga dengan angka kemiskinan. Per Maret 2021, angka kemiskinan di Jakarta per bulan Maret 2021 sebesar 4,72 persen. Angka ini meningkat dari bulan Agustus 2020 sebesar 4,69 persen.

"Ada sekitar 500.000 ribu pengangguran di Jakarta dan angka tersebut akan meningkat setiap tahunnya. Melihat kondisi pandemi belum berakhir mungkin diperkirakan tahun 2021 akan bertambah, nah kan ini harus disiapkan, diantisipasi," tutur Lukman.

“Jadi harus ada relasi dan kecocokan, dan ini menjadi catatan agar lebih serius untuk dibahas. Ini harus menjadi perhatian kami untuk mengatasi pengangguran ke depan,” pungkasnya.