Bagikan:

JAKARTA - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) DKI Jakarta selama satu tahun terakhir menurun 2,45 persen, dari Agustus 2020 ke Agustus 2021. Hal ini tercatat dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta.

"Kami mencatat penurunan tingkat penganguran terbuka ini terbesar terjadi di Jakarta yaitu sebesar 2,45 persen," kata Kepala BPS DKI Buyung Airlangga dalm konferensi pers virtual, Jumat, 5 November.

Artinya, selama setahun terakhir, penyerapan tenaga kerja di Jakarta terjadi sebanyak 78 ribu orang dan penurunan jumlah pengangguran sebanyak 133 ribu orang.

Saat ini, TPT di DKI Jakarta menjadi 8,50 persen setelah mengalami penurunan. Meski mengalami angka penurunan tertinggi se-Indonesai, TPT di Jakarta masih di atas TPT nasional yang sebesar 6,49 persen.

Buyung menuturkan, penurunan TPT Jakarta terjadi baik pada lakilaki maupun perempuan. Proporsinya, penurunan TPT perempuan lebih besar daripada lakilaki.

"Data menunjukkan penurunan TPT perempuan sebesar 2,64 persen sedangkan laki-laki sebesar 2,33 persen," ungkap Buyung.

Penurunan TPT ini terjadi di seluruh kabupaten/kota yang ada di Jakarta kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu.

Penurunan TPT terbesar terjadi di Kota Jakarta Selatan yaitu sebesar 3,46 persen. Adapun TPT tertinggi terjadi di Kota Jakarta Utara sebesar 9,84 persen, sedangkan yang terendah di Kota Jakarta Selatan sebesar 7,33 persen.

Menurut tingkat pendidikan tertinggi yang

ditamatkan, pengangguran berkurang di seluruh jenjang pendidikan mulai dari SD ke bawah hingga lulusan universitas.

"Penurunan jumlah pengangguran terbanyak terjadi pada lulusan SMA yaitu berkurang sekitar 50 ribu orang. Adapun TPT tertinggi terjadi pada lulusan SMA dan SMK yaitu masing-masing sebesar 10,85 dan 10,70 persen," pungkasnya.