JAKARTA - Juru Bicara Satuan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan penyebab munculnya temuan kasus COVID-19 dalam penyelenggaraan PON XX Papua.
Wiku menuturkan, kebanyakan penularan virus corona bukan terjadi saat para atlet berlaga. Namun, penularan tersebut saat interaksi para peserta PON dalam satu kamar bersama, hingga selebrasi saat mendapat medali yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Sejauh ini kemenkes melaporkan bahwa munculnya kasus positif yang ada akibat adanya interaksi antarpeserta dalam kamar dan saat makan bersama, atlet juga sebagian menjadi penonton, kadang-kadang pada saat selebrasi tidak taat protokol kesehatan," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 12 Oktober.
Hingga saat ini, tercatat ada 83 kasus COVID-19 per tanggal 11 Oktober dalam pertandingan olahraga tersebut. Namun, kata Wiku, temuan kasus ini hanya 0,83 persen dari seluruh pemeriksaan PCR peserta yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan PON.
"Hanya ditemukan 83 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per 11 oktober dari hampir 10 ribu peserta yang mengikuti acara PON XX atau sekitar 0,83 persen," ucap Wiku.
BACA JUGA:
Wiku menegaskan, pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan protokol kesehatan. Dalam implementasinya, berbagai penemuan pelanggaran di lapangan menjadi input berarti, khsusunya upaya pengawasan dan pendisiplinan perilaku peserta saat acara berlangsung.
"Kemudian, pemantauan kasus positif di daerah penyelenggaraan dengan data yang tercatat oleh dinas kesehatan maupun surveilans rutin khususnya bagi peserta acara," ungkap dia.
Selanjutnya, jika muncul kasus positif, maka dilakukan tindak cepat penanganan kasus positif. "Penanganan melalui kesigapan upaya rujukan isolasi atau perawatan, penelusuran kontak, serta investigasi epidemiologis untuk mengetahui sumber pola penyebaran," lanjut Wiku.
Sebagai informasi, dari 83 orang yang terpapar COVID-19 di tengah penyelenggaraan PON XX Papua didominasi oleh atlet. Sementara sisanya, terdiri dari official, wasit, dan wartawan yang sedang melakukan peliputan.
Dari total kasus yang ditemukan, 72 persen kasus berasal dari atlet, 23 persen ofisial, 1,5 persen pelatih, 1,5 wasit Beberapa atlet cabang olahraga yang cukup banyak terpapar COVID-19 yaitu 9 atlet judo, sepatu roda, motocross, panahan, dan kriket.