Bagikan:

JAKARTA - Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monumen Nasional (Monas) Isa Sanuri menjelaskan kondisi terkini revitalisasi Monas saat ini mandek.

Isa menjelaskan, tak ada pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung di Monas karena Pemprov DKI mengalihkan anggaran (refocusing) revitalisasi untuk penanganan pandemi COVID-19.

"Saat ini revitalisasi tak bisa dilaksanakan untuk secara keseluruhan karena memang kan ada refocusing anggaran," kata Isa kepada VOI, Senin, 11 Oktober.

Saat ini, pengerjaan revitalisasi yang sudah rampung baru berada di sisi selatan. Pada plaza selatan Monas, DKI membangun lapangan apel yang berlantaikan beton. Lalu, ada kolam yang merefleksikan bayangan tugu Monas.

Sementara, pengerjaan di sisi barat, timur, dan utara belum dilakukan. Adapun sisi barat akan dibangun stasiun MRT. Lalu, sisi timur rencananya akan dibangun Lenggang Jakarta yang sebelumnya berada di sisi selatan. Kemudian, pelataran rusa ditempatkan ke sisi utara berdekatan dengan plaza aspirasi.

"Pengerjaan yang sudah selelsai ini kan baru sebagian di sisi selatan. Kalau keseluruhan revitalisasi kan di kawasan dan interior," ucap Isa.

Lalu, kapan revitalisasi dilanjutkan, Isa mengaku tidak mengetahui. Sebab, revitalisasi Monas merupakan garapan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI.

"Untuk lebih jelasnya bisa tanya ke Dinas Citata, kan proyeknya punya mereka," tuturnya.

VOI mencoba menghubungi Kepala Dinas Citata DKI Heru Hermawanto untuk bertanya soal kelanjutan revitalisasi Monas. Namun, hingga berita ini ditulis, Heru belum memberikan respons.

Sengkarut masalah revitalisasi Monas

Masalah revitalisasi Monas diendus ketika DKI ketahuan menebang 191 pohon di sisi selatan pada Januari 2020. DPRD DKI gusar. Sebab, pohon tersebut adalah penunjang jalur hijau.

DPRD meminta Anies menyetop sementara revitalisasi Monas. Sebab, ternyata pembangunan berjalan tanpa ada persetujuan dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.

Dalam Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995, yang menjabat sebagai Ketua Komisi Pengarah adalah Menteri Sekretaris Negara. Sementara, gubernur menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana.

Lalu, revitalisasi Monas sempat dihentikan, selagi Anies membahas masalah ini dengan Mensesneg Pratikno. Anies menjelaskan 191 pohon yang ditebang di sisi selatan Monas bakal diganti tiga kali lipat.

Sebanyak 191 pohon yang telah ditebang tersebut akan ditanam kembali sebanyak 573 di area barat, timur, serta kawasan parkir IRTI dan Lenggang Jakarta. Kios-kios makanan di Lenggang Jakarta akan dipindahkan ke bagian timur dekat Stasiun Gambir. Di luar itu, ada juga 83 pohon dengan tinggi maksimal 2 meter yang dipindahkan ke sisi barat dan timur.

Dari situ, Komisi Pengarah memutuskan untuk mengizinkan Anies melanjutkan pengerjaan. Sampai akhirnya, revitalisasi Monas kembali disetop akibat pandemi COVID-19.