Bagikan:

JAKARTA - Dahulu, pengerjaan revitalisasi Monumen Nasional (Monas) disebut-sebut akan selesai pada tahun 2021. Revitalisasi yang masuk dalam Rencana Induk Penataan Rencana Tapak Kawasan Medan Merdeka dimulai dengan sayembara desain sejak tahun 2019.

Konstruksi revitalisasi Monas dimulai awal tahun 2020. Lalu, bagaimana kondisinya saat ini? Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Muhammad Isa Sanuri menyebut saat ini pengerjaan mandek di tengah jalan.

Faktor utamanya adalah pandemi COVID-19 yang mewabahi Indonesia, termasuk DKI Jakarta pada Maret 2020. Ketika itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyetop sementara revitalisasi Monas karena anggarannya dialihkan untuk penanganan pandemi.

"Revitalisasi Monas sementara ini tidak dilaksanakan berkenaan dengan kondisi anggaran yang fokus ke (penanganan) COVID-19. Tahun ini, revitalisasi Monas belum dilanjutkan," kata Isa kepada VOI, Senin, 29 Maret.

Saat ini, progres pengerjaan revitalisasi sudah selesai di area plaza selatan seluas 34.841 meter persegi. Di area itu ada lapangan plaza berlapis beton dan kolam yang dapat merefleksikan bayangan Tugu Monas. 

Namun, area lain belum tersentuh, seperti pembangunan plaza di sisi timur dan barat. Sayangnya, Isa tak membeberkan detail pengerjaan yang belum rampung.

"Sementara ini baru plaza selatan yang sudah selesai. Tapi untuk kawasan secara keseluruhan memang belum. Lebih detailnya bisa ditanyakan kepada Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata)," ujarnya.

Sekarang, UPK Monas masih berkoordinasi dengan Dinas Citata untuk penganggaran revitalisasi Monas yang konon dilanjutkan di tahun depan. VOI mencoba mengubungi Kepala Dinas Citata DKI, Heru Hermawanto terkait revitalisasi Monas, namun belum direspons. 

Revitalisasi Monas 2020/VOI

Sengkarut masalah revitalisasi Monas

Masalah revitalisasi Monas diendus ketika DKI ketahuan menebang 191 pohon di sisi selatan pada Januari 2020. DPRD DKI gusar. Sebab, pohon tersebut adalah penunjang jalur hijau.

DPRD meminta Anies menyetop sementara revitalisasi Monas. Sebab, ternyata pembangunan berjalan tanpa ada persetujuan dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka. 

Dalam Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995, yang menjabat sebagai Ketua Komisi Pengarah adalah Menteri Sekretaris Negara. Sementara, gubernur menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana.

Lalu, revitalisasi Monas sempat dihentikan, selagi Anies membahas masalah ini dengan Mensesneg Pratikno. Anies menjelaskan 191 pohon yang ditebang di sisi selatan Monas bakal diganti tiga kali lipat. 

Sebanyak 191 pohon yang telah ditebang tersebut akan ditanam kembali sebanyak 573 di area barat, timur, serta kawasan parkir IRTI dan Lenggang Jakarta. Kios-kios makanan di Lenggang Jakarta akan dipindahkan ke bagian timur dekat Stasiun Gambir. Di luar itu, ada juga 83 pohon dengan tinggi maksimal 2 meter yang dipindahkan ke sisi barat dan timur.

Dari situ, Komisi Pengarah memutuskan untuk mengizinkan Anies melanjutkan pengerjaan. Sampai akhirnya, revitalisasi Monas kembali disetop akibat pandemi COVID-19.