Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan ziarah ke makam gubernur pertama Jatim Raden Mas Tumenggung (RMT) Ario Soerjo yang berada di Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Ahad.

"Alhamdulillah, ini tahun ketiga saya bisa memimpin langsung ziarah ke makam Gubernur Soerjo, dan beliau adalah peletak dasar atau babat alasnya Jawa Timur," ujar Gubernur Khofifah mengutip Antara, Minggu 10 Oktober.

Menurut dia, ziarah di Makam Gubernur Soerjo merupakan tradisi dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-76 Provinsi Jawa Timur yang jatuh pada 12 Oktober 2021. Untuk itu, ziarah tersebut menjadi bagian dari cara generasi penerus bangsa untuk menghargai dan menghormati jasa dan keteladanan para pendahulu bangsa.

RMT Ario Soerjo merupakan Gubernur Pertama Jawa Timur yang akrab disapa Gubernur Soerjo. Ia menjabat sebagai Gubernur Jatim pada rentang periode tahun 1945 - 1948. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943. Selain itu ia juga dikenal sebagai Pahlawan Nasional.

Acara ziarah berjalan penuh khidmat. Setibanya di kompleks makam, Gubernur Khofifah disambut Bupati Magetan dan jajaran Forkopimda Kabupaten Magetan serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jawa Timur.

Adapun, upacara ziarah diawali dengan pembacaan sejarah singkat Gubernur Soerjo. Selanjutnya, Gubernur Khofifah yang bertindak sebagai pimpinan ziarah memimpin prosesi penghormatan, mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga, dan tabur bunga ke makam pahlawan nasional tersebut.

Usai prosesi ziarah, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jatim terutama generasi muda untuk meneladani jejak perjuangan dan pengorbanan para pahlawan nasional serta terus membangun komitmen bahwa ada perjuangan, pengorbanan, dan keteladanan dari para pahlawan nasional.

"Seringkali kita mendengar bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa memberikan penghormatan dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya, apalagi beliau juga seorang pahlawan nasional," katanya.

Gubernur Soerjo, kata Khofifah, semasa hidupnya dikenal sebagai sosok pemimpin pemberani dan tegas. Keberaniannya tersebut terlihat saat sekutu memberi ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerah pada 10 November 1945.

Namun, Gubernur Soerjo berani menolak ultimatum tersebut dan memilih berperang melawan sekutu. Sekian waktu berlalu, tanggal 10 November lantas diperingati sebagai Hari Pahlawan.

"Gubernur Soerjo telah diangkat menjadi Pahlawan Nasional dan namanya pun diabadikan sebagai nama jalan utama di depan Gedung Negara Grahadi, di Surabaya. Oleh sebab itu wajib kita teladani jasa beliau dan para pahlawan nasional lainnya, tentu sesuai dengan tantangan zaman yang kita hadapi saat ini," ujarnya.

Khofifah berharap, dengan memberikan penghormatan dan mengikuti keteladanan perjuangan dan pengorbanan Gubernur Soerjo, maka bisa diambil referensi dari seluruh dedikasi untuk membangun negeri, terutama Jawa Timur, seiring dengan pemulihan sektor ekonomi dalam upaya pengendalian COVID-19.

"Melalui ziarah ini, kami semua ingin memberikan penghormatan yang terbaik serta mendoakan kepada seluruh di antara mereka yang sudah berjuang untuk negeri ini, terutama untuk Jawa Timur atas dedikasi yang luar biasa maka warga wajib memberikan penghormatan," kata dia.

Usai upacara, Gubernur Khofifah memberikan santunan kepada anak yatim dan bantuan kepada masyarakat sekitar. Tidak hanya itu Gubernur Khofifah juga memberikan bingkisan dan tali asih kepada keluarga atau ahli waris RMT Ario Soerjo.