Bagikan:

MEDAN - Kawasan hutan dan lahan di perbukitan kawasan Danau Toba, di Desa Sianjur Mula Mula, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara terbakar.

Kordinator Wilayah Manggala Agni Provinsi Sumatera Utara dan Aceh, Risky Ismana Nasution mengatakan akibat peristiwa itu, 15 hektare lahan milik masyarakat dan hutan lindung terbakar. 

"Sudah tidak ada kebakaran lagi, sudah padam. Sekarang sedang dilakukan pendinginan, atau istilahnya mop up untuk memastikan tidak ada lagi kebakaran," kata Risky dikonfirmasi, Jumat, 8 Oktober. 

Risky menjelaskan, untuk memadamkan lahan yang terbakar, pihaknya dibantu KPH, TNI/Polri dengan menyisir seluruh areal terbakar untuk memastikan api benar-benar padam.

Selain itu, Risky juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi kejadian Karhutla agar tidak membuka maupun membersihkan lahan dengan cara membakar.

"Kita juga telah berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat agar memonitor aktivitas pertanian masyarakat yg berpotensi melakukan pembakaran," kata Risky.

Kawasan Danau Toba merupakan lahan dengan kondisi lalang dan semak belukar. Karenanya kawasan ini rawan jadi kebakaran lahan.

"Terpentik panas aja bisa langsung terbakar. Untuk masyarakat sekitar Danau Toba untuk hati-hati lah penggunaan lahannya. Secara aturan tidak boleh membuka lahan dan mengelola lahan dengan cara membakar. Karena satu terbakar, luas yang terbakar," jelas Risky.

Apalagi, menurut Risky kawasan Danau Toba merupakan destinasi super prioritas. 

"Kita jaga bersama-sama, karena masyarakat duluan harus menjaganya. Mau unsur kesengajaan dan maupun tidak sengaja, unsur pemicunya kebakaran itu, adalah manusia. LKmi minta tolong, bantu kami untuk sama-sama menjaganya," kata Risky.