Survei SMRC: Dukungan untuk Ganjar dan Anies Terus Menguat, Malah Prabowo yang Melemah
Gubernur Ganjar Pranowo

Bagikan:

JAKARTA - Survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), mencatat dukungan publik pada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjadi presiden mengalami penurunan. Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengalami peningkatan dukungan publik.

"Prabowo mendapat dukungan 18,1 persen, disusul Ganjar Pranowo 15,8 persen dan Anies Baswedan 11,1 persen," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam rilis survei opini publik bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ di Jakarta, Kamis, 7 Oktober.

Sementara, lanjutnya, Menteri Sandiaga Uno mendapatkan 4,8 persen, dan nama-nama lain di bawah 4 persen. "Ada 16,3 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu," sambungnya.

Lebih lanjut, Deni menjelaskan bahwa dari Maret 2020 ke September 2021, dukungan kepada Ganjar Pranowo dalam simulasi semi terbuka naik dari 6,9 persen menjadi 15,8 persen. Sementara, dukungan untuk Anies Baswedan sedikit naik dari 10,1 persen menjadi 11,1 persen.

"Sedangkan, dukungan kepada Prabowo Subianto cenderung melemah dari 19,5 persen menjadi 18,1 persen," katanya.

Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama, Prabowo mendapat dukungan 20,7 persen, disusul Ganjar Pranowo 19 persen dan Anies Baswedan 14,3 persen.

"Sementara Sandiaga Uno mendapatkan 6,5 persen, Tri Rismaharini 4,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen, Ridwan Kamil 4,4 persen, dan nama-nama lain di bawah 3 persen. Masih ada 16,3 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu," tuturnya.

Untuk informasi, survei dilakukan pada periode 15-21 September 2021. Responden survei mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam Pemilu. Total responden adalah 1220 orang dan dipilih secara random (multistage random sampling).

Margin of error dari survei ini adalah 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Sebagai catatan, response rate yang valid sebesar 981 orang atau 80 persen. Mereka dianalisis dan diwawancara tatap muka.