Pangdam Kasuari Minta Tambahan Rompi Antipeluru, Jenderal Andika: Diprioritaskan, Kita Hadirkan Juga V-Sat
Jenderal TNI Andika Perkasa dalam perayaan HUT TNI

Bagikan:

JAKARTA - Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa kembali memberikan laporan situasi di Koramil Persiapan Kodam XVIII/Kasuari. Termasuk kondisi pasca penyerangan Pos Koramil Kisor di Papua Barat yang membuat 4 prajurit TNI gugur.

Laporan ini disampaikan ke Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa, dan jajaran petinggi TNI AD melalui teleconference seperti dikutip dari YouTube TNI AD, Rabu 6 Oktober.

  

"Situasi di wilayah Maybrat yang pertama situasi di sana kondusif. Kami terus libatkan Porkopinda khususnya bapak Bupati, kemudian kami lanjutkan untuk petunjuk bapak Kasad untuk mengubah tentang rencana re-disposisi dan re-komposisi, ini beberapa satuan-satuan Koramil ini Dandim sudah mengatur, mengisi personil organik. Jadi Puji Tuhan, mereka sudah ada sekarang. Sehingga ini kami tarik sesuai petunjuk bapak Kasad re-disposisi dan re-komposisi," beber Pangdam XVIII/Kasuari.  

  

Pangdam XVIII/Kasuari juga meminta penambahan penunjang alat komunikasi, serta penambahan kendaraan operasional, dan rompi antipeluru hingga helm untuk digunakan di Koramil Persiapan Teritorial TNI AD.

"Mohon didukung rompi antipeluru dan helm karena ini rawan konflik," katanya.

  

Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menambahkan, beberapa jajaran Koramil Persiapan sudah menerima bantuan 121 motor trill yang diperuntukan untuk mempermudah para prajurit dalam menjalankan tugas.

Jenderal TNI Andika Perkasa janji akan berusaha membantu memenuhi kebutuhan sebagai penunjang, untuk menjalankan tugas pokok yang sudah diberikan.

  

"Kendaraan juga saya ingin dilaporkan secara spesifik per pos, supaya kita bisa rencanakan distribusinya. Mungkin akan kita prioritaskan, oke mas Nyoman. Ini sebagai backup ya, saya tidak tahu ada yang tidak tercover BTS ya kalau di 40 pos itu," kata Andika.

"Banyak bapak, karena ini memang wilayah baru kan kita baru pertama kali masuk," jawab Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.

"Oke ya kita akan berusaha untuk menghadirkan V-Sat sehingga tidak tergantung BTS tetapi juga bisa digunakan para personil di pos itu untuk berkomunikasi,” ujar Kasad.  

  

Kasad juga menekankan soal penggunaan senjata yang nantinya akan dipergunaan untuk prajurit yang bertugas, di Koramil Persiapan tersebut.  

  

“Intinya senjata ini penggunaannya sama dengan daerah lain jadi saya ingin Pangdam menekankan ulang bahwa mereka membawa senjata punya tanggung jawab yang lebih dan penggunaan senjata itu benar-benar kegunaan situasi, intinya kita berada disana untuk membantu menciptakan sesuatu yang kondusif untuk kehidupan normal masyarakat di sana ya,” ujar Kasad.

Sebelumnya, Polda Papua Barat merilis penangkapan 5 anggota kelompok KNPB penyerang Posramil Kisor Maybrat yang menewaskan empat anggota TNI AD. Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan, dari lima orang yang diamankan tersebut tiga adalah buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan dua lainnya merupakan tersangka baru hasil pengembangan lapangan oleh tim penyidik.

"Tiga DPO yang ditangkap atas nama Roby Yaam, Amos Kii, dan Agus Yaam. Sementara dua tersangka baru yang ikut diamankan atas nama Yakobus Worait dan Lukas Kii," kata Adam Erwindi, Kamis, 30 September lalu.

Dia mengatakan, dari 19 DPO yang ditetapkan dalam peristiwa penyerangan Posramil Kisor, lima orang sudah ditangkap dengan tambahan dua tersangka baru sehingga total menjadi 7 orang.